Tapi sebelum masuk ke situ, di pasaran ada 2 jenis oli yang beredar, yaitu pelumas mineral (oli berbahan dasar minyak bumi yang disuling untuk kemudian dijadikan pelumas) dan pelumas sintetis (oli berbahan senyawa minyak bumi yang dimodifikasi secara kimiawi di laboratorium).
Beda kedua oli ini jelas pada ketahanan panasnya. Oli sintetis yang sudah dimodifikasi ini lebih baik daripada oli mineral, karena sudah diujicobakan pada suhu yang lebih rendah, tahan dingin dan panas sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kebakaran maupun pembekuan pelumas pada kendaraan.
Membedakan oli jenis ini, biasanya sudah tertulis di kemasan apakah ia natural oil atau synthetic oil. Kita tinggal periksa saja dengan mudah saat membeli.
Kembali ke huruf dan angka yang ada di kemasan oli. Saya disini tidak akan memberikan contoh kombinasi huruf dan angka tadi, tapi langsung ke beberapa kemungkinan munculnya huruf atau angka saja.Â
Jadi kita tinggal melihat dan mencocokkan agar nantinya akan paham sendiri mana oli yang cocok atau terbaik untuk kendaraan kita.
1. SAE
SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers. SAE adalah badan internasional yang menjelaskan tingkat kekentalan oli dan juga menunjukkan kemampuan oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin serta lingkungan.
Semakin kecil angka indeks SAE, oli juga akan semakin cair. Sebaliknya, jika angka indeks SAE besar, oli akan semakin kental. Angka indeks SAE yang kecil biasanya digunakan pada daerah dengan suhu dingin atau bersalju, seperti di negara-negara Eropa.
Ada huruf W yang biasanya tertulis pada kode SAE, yang berarti "Winter". Kode angka yang mengiringnya biasanya adalah 0, 5, 10, 15, 25 dan kode yang ada di belakangnya biasanya 30, 40, 50.
Angka didepan huruf W berati oli bekerja bisa bekerja efektif sampai -5 derajat celcius (jika angka 5), -10 derajat celcius (jika angka10), dst. Dan angka setelah tanda "-" berarti tingkat kekentalan oli pada saat mesin bekerja/ panas, semakin tinggi angka berarti semakin kental pelumas tersebut.
2. API
API adalah singkatan dari American Petrolium Institute. Ia merupakan kode sertifikasi terhadap kualitas oli yang berguna sebagai standarisasi oli di dunia. API merupakan lembaga penguji dan pemeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara Eropa serta Amerika.
API memiliki kode berbeda pada mesin bensin dan diesel. Pada mesin bensin, API dimulai dengan huruf S, sedangkan diesel dimulai dengan huruf C.
Biasanya, kode oli yang tertera pada mesin bensin adalah SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SL, SM, SN, dst. Sedangkan pada mesin diesel, kode yang mengikuti huruf C adalah CA, CB, CC, CD, dst.