Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Catatan dari "Festival of Light 2019" di Monas

2 September 2019   06:43 Diperbarui: 2 September 2019   07:47 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah akhirnya kemarin, 23 Agustus 2019 kami sekeluarga berhasil datang ke kawasan MONAS, setelah seminggu sebelumnya alias 17 Agustus 2019 terjebak macet selama 1 jam mulai dari depan Sekretariat Negara sampai depan gedung Indosat. 

Sayang, kondisi bensin yang sudah menyala (lupa isi bensin) membuat kami sekeluarga memutuskan lurus terus menuju jalan thamrin dan meninggalkan kerumunan orang dan kendaraan yang masih juga sulit bergerak untuk berbelok ke arah area parkir Monas, IRTI.

Memang sajian pemprov DKI Jakarta kali ini cukup spesial, dimana festival lampu yang biasanya digelar untuk umum dan berbayar ini, justru diberikan akses terbuka dan gratis dalam rangka Festival of Light merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Monas Week pada 15-23 Agustus 2019, yang didalamnya bersamaan tentunya dengan perayaan HUT Republik Indonesia ke 74.

Menurut Munjirin, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas, FOL 2019 ini diharapkan dapt menarik warga DKI Jakarta serta wisatawan dalam dan luar negeri untuk mengunjungi MONAS, tidak hanya di siang hari, namun juga malam hari, sekaligus menyemarakkan Monas Week kali ini. (baca disini)

Gelaran ini sendiri dimulai setiap hari, kecuali hari senin mulai pukul 18.30 wib sampai pukul 22.00 wib, ditambah Laser Show di Kolam Air Mancur Menari, yang pertunjukan pertamanya dilaksanakan pukul 18.30-18.55 WIB, pertunjukan kedua pukul 20.00-20.25 WIB, dan pertunjukan ketiga dimulai pukul 21.00-21.25 WIB.

===

Festival Of Light memang bukan barang asing di telinga kita.

Festival yang menampilkan kerlap-kerlip maupun gelaran cahaya yang dibuat sedemikian rupa sudah kita kenal merupakan "kebiasaan" yang dilakukan pada hari-hari raya keagamaan seperti Natal dan St Lucy (Kristen), Hannukah (Yahudi), Lantern Festival (Buddha China), dan Diwali (Hindu India).
Gelaran ini, kemudian juga "menular" ke wilayah lain di dunia dan kemudian menjadi kegiatan tradisional yang rutin dilakukan, sampai-sampai menjadi "event" reguler yang dikenal di dunia. Sebut saja, Fte des lumires di Lyon Perancis, Holiday Trail of Lights di TExas Amerika Serikat, Berlin Festival of Lights di Jerman, dan masih banyak lagi, tak terkecuali mini event sejenis yang diadakan "dadakan" di dalam mall, lokasi wisata, dll.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dalam perkembangannya, Festival Of Light juga mengalami perubahan. Jika awal masih menggunakan cahaya alam dari api (obor), kemudian berkembang lewat lampu pijar, lampu neon yang dimodifikasi dan dibentuk sedemikian rupa, hingga saat ini perkembangan lampu dari LED sampai sinar laser makin membuat acara menjadi semarak dan penuh hujan decak kagum dari pengunjung yang memang membuat malam hari yang gelap hitam, menjadi lebih indah dengan kerlap kerlip serta pancaran warna warni yang cukup teduh menyinari.

===

Kembali ke perhelatan di MONAS, hiasan-hiasan serta ornamen yang ada rata-rata diadopsi dari berbagai benda di museum sejarah nasional. Sebut saja patung pahlawan nasional Jenderal Soedirman, patung Pangeran Jayakarta sebagai pendiri kota Jakarta, patung Garuda, kediaman Presiden Pertama RI, Soekarno bisa kita jumpai di Sektor Selatan dan sebagian di Sektor Barat MONAS.

Belum lagi, ada beberapa instalasi menyala yang tampak bagus sekali jika digunakan sebagai tempat berfoto yang instagramable, diantaranya adalah terowongan lampu, taman bunga yang menyala warna-warni, bahkan di beberapa bagian digelar juga lampu kerlap kerlip yang dipasang di rerumputan yang cukup luas hingga nampak seperti kebun lampu.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Salah satu yang terbilang mencolok dan memang menjadi andalan, adalah dihadirkannya replika Kapal Majapahit yang cukup besar dan bisa dinaiki oleh pengunjung serta menjadi "panggung" bagi beberapa pengisi acara untuk menghibur pengunjung. 

Kapal ini menandakan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan terdiri dari ribuan pulau yang dipersatukan. Menurut penuturan Vidi Panries Harsa, selaku Project Officer Festival of Light 2019 mengatakan, pemilihan intalasi Kapal Majapahit karena didasari sejarah negara kita yang dulunya dikenal sebagai bangsa penguasa lautan. 

Ukuran kapal Kerajaan Majapahit bahkan digadang-gadang lebih besar dibanding kapal milik Cheng Ho (pelaut dan penjelajah asal Tiongkok). (baca disini)

===

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Setelah cukup berjalan-jalan ditengah padatnya pengunjung, ada beberapa catatan memang. Namun, yang pasti, event ini sudah sangat baik mengingat ini adalah gelaran pertama. 

Banyaknya sampah, kabel yang sering putus karena tersadung kaki pengunjung, dll, hal wajar rasanya mengingat disiplin masyarakat kita juga yang abai akan peringatan-peringatan dan cerobohnya terhadap karya seni lampu yang ditampilkan.

Kami sekeluarga juga merasakan beberapa kali lampu mati di hamparan lampu diatas rumput di depan logo 74 tahun Indonesia, karena beberapa kali panitia harus memperbaiki kabel yang terlkepas karena terinjak oleh pengunjung yang memaksa masuk ke tengah area demi untuk berfoto ria.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Ketika Gubernur Ahok sebelumnya mampu membuat MONAS menjadi berwarna warni dengan lampu setiap harinya hingga sekarang, kini Gubernur Anies dengan Pemprov nya mampu membuat hiburan untuk warga DKI... semoga kedepannya diadakan lagi dan kalau bisa digelar disekeliling monas dengan durasi lebih panjang.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun