Jujur saja, saya pribadi tidak menangkap fenomena ini selama kami tinggal; kami justru selalu mencari jajanan ke wilayah Jelambar yang letaknya didalam bukan seberang. Tapi kala itu, saya justru dituntun untuk melihat-lihat ke pinggir kali, yang sejak jaman Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama kali wilayah kami ditinggikan, dikeruk, dan dibeton, yang berefek besar sekali untuk wilayah tempat tinggal kami karena banjir yang biasa terjadi bisa jauh berkurang.
Kembali ke getek...
Akhirnya saya memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali bernostalgia, kali ini dengan mengajak seluruh keluarga kecil saya. Yah...hitung-hitung memperkenalkan alat transportasi "baru" yang dulu sempat dekat dengan ayah mereka.
Dan... gak nyangka, anak-anak sangat antusias naik getek. Walau harus menaiki tangga curam untuk mencapai bibir kali dan juga tangga turun yang juga curam menuju getek, pengalaman pertama mereka menaiki perahu yang "hanya" mengantarkan mereka ke seberang kali dengan menarik tali kawat baja ini membuat mereka sumringah. Kali yang beberapa tahun terakhir ini sudah bersih, serta pemandangan aliran sungai yang kebetulan lurus membuat perjalanan singkat ini juga menyenangkan bagi saya dan istri.
Alhamdulillah, anak-anak senang dan bahkan ikut membantu memegang dan menarik kawat baja tadi bersama sang "kapten" getek. Alhasil, mereka meminta kembali untuk naik moda transportasi air satu ini jika ingin kembali jalan jajan sore, dibanding ke lokasi dalam tempat kami biasa jalan jajan sore seperti biasa.
Sambil berjalan pulang, jadi keingetan, dahulu jaman Gubernur DKI Sutiyoso pernah mencanangkan program Transportasi Air Jakarta yang disebut "WATERWAY" (baca di sini), mengingat Jakarta yang banyak dilalui sungai/kali.Â
Program yang selalu gagal ketika masa ujicoba ini dikarenakan lambung kapal yang terlalu cembung sehingga sering kandas karena kali yang dangkal dan tidak stabil ketinggian airnya, baling-baling mesin yang selalu tersangkut sampah, serta banyaknya kabel dan pipa yang melintas membelah sungai/kali tadi, menjadi catatan yang sayangnya tidak ditanggapi dengan serius kala itu.
Pembenahan ketinggian jembatan, model kapal, atau bahkan di beberapa lokasi yang bisa dijadikan sebagai objek wisata khusus seperti kali pasar baru, dan kali wilayah kota tua yang juga sudah dibenahi oleh Gubernur DKI Basuki saat itu, bisa menjadi andalan dan menambah deretan target wisata lainnya di ibukota.
Maka getek, kapal transportasi rutin, perahu wisata, bukan tidak mungkin kedepan akan menjadi transportasi Baru Ibukota Jakarta...gimana nih pak Anies Baswedan ? Pemprov DKI ? Boleh kan idenya ?