Kalau warga Jelambar dan Wijaya Kusuma daerah Jakarta Barat pasti paham dan tahu persis apa itu MIE AYAM PUTRA BENGAWAN.
Lapak Mie ayam Gerobakan yang sehari-hari buka mulai jam 5 sore sampai pukul 10 malam ini, pasti jadi ajang kemacetan hampir setiap harinya di pertigaan kawasan Kavling Polri Masjid Al Amanah Jelambar.
Kawasan ini memang merupakan batas antara kelurahan Jelambar dan Wijaya Kusuma, dan jalur utama perlintasan antara 2 wilayah tadi, tidak heran kawasan ini memang dijadikan area kuliner baik pagi, siang dan sore menjelang malam hari.
Memang hanya beberapa lapak saja yang berjualan fullday sejak pagi hingga malam, sedangkan pedagang lainnya berjualan bergantian, baik menggunakan gerobak semi-permanen yang sama, ataupun ganti total.
====
Untuk kendaraan roda 4, terpaksa harus memarkir di dalam lapangan masjid, karena lapangan sekolah sekaligus gereja yang jaraknya lebih dekat juga dilaang digunakan sebagai parkiran. Bertambah ruwetlah kondisi seputaran tamah menjelang waktu magrib hingga waktu sholat isya' dimana kuantitas pembeli semakin tinggi.
====
Mie Ayam Putra Bengawan sendiri, sudah ada sejak orang tua saya tinggal di wilayah ini...ya kira-kira sejak saya SMA lah saya mulai mencoba menu-menu yang disajikan.
Di sini, pembeli bisa makan ditempat karena memang tersedia meja lumayan besar dengan kapasitas sekitar 10-12 orang. Namun, karena disini dekat dengan tempat tinggal, memang lebih banyak orang yang membeli makanan untuk dibawa pulang.
====
Racikan kuah minyaknya juga menambah harum mie yang saat tersaji membuat mangkok hampir penuh.
Begitupun kualitas kwetiau yang menjadi menu favorit berikutnya, mie yang kenyal dan licin ini, rasanya bikin ser-ser an di tenggorokan. Kombinasi antara kwetiau dan potongan ayam yang pas, membuat makanan yang tersaji juga pas di perut, tidak membuat terlalu kenyang ataupun merasa masih kurang. Tidak heran, jika disini kalau sudah lewat maghrib, antrean pembelinya bisa mengular.
Lapak Mie Ayam yang saat ini dikelola oleh generasi ke 2nya ini, masih juga dikawal pendirinya dan istri di akhir pekan, dimana pengunjung biasanya membludak. Saat itu, kita bisa lebih merasakan bagaimana cekatannya dan lebih cepatnya pelayanan yang dilakukan pasangan suami istri yang kini sudah menginjak umur 70-an tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H