Pagi ini, kawasan distrik Mega Kuningan Jakarta tepatnya di blok Kantor Taman cukup menegangkan. Bukan karena terjadi tindak kriminal, tapi para staff PT. Pasifik Satelit Nusantara sedang "deg-degan" menjelang peluncuran Satelit mereka yang diberi nama satelit Nusantara Satu.
Satelit ini sendiri, merupakan satelit ke 10 yang dioperasionalkan oleh PSN, dan menjadi satelit ke 2 milik PSN.
Satelit pertama yang dioperasionalkan oleh PSN adalah satelit Palapa B1, milik pemerintah Indonesia yang telah habis masa ekonomisnya, dan kemudian mengembangkan Satelit Palapa C1 sebagai penerus dengan kemampuan lebih baik.
====
Bicara Broadband, berarti bicara tantangan jaman yang serba membutuhkan internet cepat, yang berimbas pada perkembangan Industry 4.0 di Tanah Air karena kedepan perkembangan disegala bidang akan membutuhkan keterlibatan IT (Information Technology) di dalamnya.
Teknologi tersebut akan memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia, bahkan menurut Abdul Muhaimin selaku Engineer mengklaim akan mampu mencapai kecepatan 3-4 kali lipat dari kecepatan yang ada saat ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Indri Prijatmodjo sebagai Space System Group Head PSN, bahwa satelit Nusantara Satu mendapat fokus lebih besar pada Indonesia bagian Timur, sebagai komitmen yang sejalan dengan pemerintah untuk lebih fokus dan mengedepankan percepatan pembangunan di Indonesia timur yang dinilai berpotensi besar, namun sedikit tertinggal dibandingkan di pulau-pulau bagian barat Indonesia.
Satelit Nusantara Satu adalah bagian dari wujud kemandirian satelit nasional yang memungkinkan seluruh masyarakat Indonesia lebih mudah mendapatkan akses internet tanpa tergantung kepada operator satelit asing. Hal ini sejalan dengan komitmen dan konsistensi PSN untuk menghadirkan teknologi satelit yang mampu memberikan layanan terbaik dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang dinamis sampai ke pelosok Indonesia .
====
Ada hal unik diantara segunung kelebihan dari satelit Nusantara Satu, yakni, roket pendorong atau Engine Section Stage 1 yang digunakan adalah merupakan body roket "bekas" alias "reused" yang ke 4 setelah sebelumnya sudah 3x digunakan saat peluncuran satelit lain.Â
Engine Section Stage 1 ini rencananya akan digunakan sampai 10 x untuk kemudian dihancurkan. Hal berbeda dengan peluncuran lain, dimana Engine section ini biasanya menjadi sampah, dan sudah diset untuk jatud dilaut dan menjadi "terumbu karang" di dasar laut. Sebuah pertimbangan baik yang dilakukan demi mengurangi "limbah" laut, selain tentunya ini akan mengurangi cost dari total biaya yang akan dikeluarkan.
Satelit yang merupakan rancangan tim PSN dengan tim SSL (System Space Loral) ini menggunakan platform SSL-1300 140 dengan usia ekonomis selama 15 tahun, memiliki 38 transponder C/Ext-C Band dan 8 spotbeam Ku-Band dengan total kapasitas hingga 15 Gigabits per second (Gbps), berat pada saat peluncuran sebesar 4.735 Kg, serta memiliki Spacecraft Power (EOL) sebesar 9985 watt. Selain itu, cakupan C/Ext-C Band Satelit Nusantara Satu meliputi wilayah Asia Tenggara dan untuk Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 Spot Beam pada sistem HTS.