Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Resep Pempek Tahu ala Eropa

20 Februari 2019   17:40 Diperbarui: 20 Februari 2019   19:23 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serunya ketika sadar kalau TAHU yang dijual di toko-toko Asia di Jerman itu besarnya hampir 2 kali kepal tangan orang dewasa. Beda sekali dengan kondisi tahu di tanah air, yang besarnya seringkali 2 kali suap juga sudah habis dimakan.

Jadi bisa bebas bereksperimen buat masak- memasak sih memang kalau tahunya sebesar-besar ini. Maklum, tahu disini harganya lebih murah dibanding di Indonesia, tahu jepang malah lebih murah lagi.

Yah, mungkin karena memang asal tahu kan dari negeri mereka dan memang jadi makanan sehari-hari yang macam olahannya lebih beragam daripada di Indonesia yang lebih ke Tempe untuk olahan kacang kedelainya.

====

Dokpri
Dokpri
Ide muncul pertama kali melihat tahu seperti itu bentuknya adalah bikin PEMPEK TAHU (MODEL).
Saya dan orng tua sejak kecil tinggal di Palembang, jadi merasakan benar bagaimana Pempek diperlakukan disana. Pempek (Empek-empek) yang di Jakarta merupakan barang jajanan, atau mungkin hanya dimakan sesekali saja, di kota asalnya atau bahkan diseputaran Sumatera Selatan dan kepulauan Bangka Belitung, merupakan makanan sehari-hari. Jangan aneh, jika mbok-mbok penjual dagangan pempek sudah berkeliling sejak pagi hari, karena Pempek merupakan makanan untuk sarapan.

Mbok-mbok ? Iya, mbok-mbok layaknya pedagang jamu di pulau jawa, hanya saja barang yang dibawanya adalah Pempek berbagai jenis. Lenjer, Keriting, Kulit, Kapal Selam, Adaan....ah, sudah-sudah kita fokus ke Pempek Tahu dulu.

====

Karena beberapa kali telah sukses membuat Pempek, bahkan beberapa ibu-ibu di Bremen (Jerman) pernah minta saya mengajari mereka cara membuat Cuko (kuah) Pempek, saya kali ini mencoba mengeksplorasi untuk membuat Pempek Tahu (Model). Yah...mirip-mirip baso tahu atau batagor lah kalau nanti bakal digoreng, cuma ini bumbunya bukan bumbu kacang layaknya bumbu siomay.

Pempek tahu (modeL) sendiri merupakan variasi dan pengembangan dalam dunia pempek, karena sejatinya jenis pempek hanya pempek kapal selam, adaan (bulat), lenjer (panjang), keritin (seperti bentuk kerupuk), dan pistel (pempek berisi irisan buah pepaya muda). Sedangkan pempek tahu (model) ini, adalah pempek yang dgabung dengan tahu, yang disajikan layaknya sop dengan bihun sebagai pendamping, dimana pempek tahu tadi digoreng terlebih dahulu, baru kemudian dipotong-potong dan disajikan dalam kuah sop tadi.

Nah, karena ini kondisinya terbatas dan melihat besarnya tahu tadi, jadi kepikiran membuat Pempek Tahu (model) saja, tanpa menggunakan kuah sopnya, hanya mengggunakan cuko (kuah) biasa...mumpung lagi iseng mau masak-masak dan ada bahan-bahan yang dibutuhkan.

====

Dokpri
Dokpri
Pempek yang dikenal terbuat dari ikan tenggiri, justru awal-awal dibuat dari ikan BELIDA atau GABUS. Seriring harga ikan tadi yang cukup mahal, maka digantilah dengan ikan Tenggiri, Kakap, atau bahkan ikan Lele atau Tuna Putih.

Di Jerman sendiri, ikan Tenggiri atau Tuna juga mudah didapat di toko-toko Asia plus murah harganya. Selain itu saya juga biasa membuat Pempek menggunakan ikan Gindara (tuna putih), Salmon, atau Dori, yang rata-rata ikan tersebut dijual sudah bersih dan dalam keadaan beku, yang harganya tentu jadi lebih murah dibanding kedua jenis ikan tadi, yang masih banyak dijumpai dalam keadaan fresh di toko-toko ikan atau pasar tradisional di jerman.

===

Dokpri
Dokpri
Pilihan jatuh kepada Ikan Tenggiri atau bahasa jermannya "Makrelenfisch", kebetulan di pasar sedang ada diskon dan potongannya besar-besar pula...kebayang deh ikan utuhnya segede apa.

Nah sekarang kita siapin dulu yah bahan-bahannya (untuk sekitar 15-20 buah pempek ukuran sedang)...

1. Tahu dong tentu, potong sesuai bentuk yang diinginkan
2. 250 gram fillet ikan tenggiri
3. 225 gram tepung terigu
4. 150 gram tepung sagu
5. 2 butir telur
6. 2 siung bawang putih, haluskan
7. kira-kira 1,5 liter air untuk merebus
8. garam secukupnya
9. 190 ml air es (PENTING NIH !!)

Dokpri
Dokpri
Lalu, untuk membuat cuko (kuah)nya...

1. 500gr gula merah
2. 50gr asam jawa
3. 4 Sendok teh cuka putih (bolek diganti perasan jeruk lemon)
4. 5 gelas air
5. 5-8 siung bawang putih yang sudah ditumbuk
6. 2 sendok makan ebi yang sudah dihaluskan
7. 20-30 buah cabai rawit yang sudah dihaluskan
8. 1 sendok makan tongcai beserta tangkainnya, digiling sampai halus (kalau ada, kalau tidak ada juga tidak masalah. Cuma untuk mengejar originalitas saja kok)
9. 1-2 sendok teh garam (sesuai selera)

cara membuat cukonya...
1. Didihkan air dan gula merah beserta asam jawa, cuka dengan menggunakan api yang kecil.
2. Setelah gula campuran bahan tadi sudah larut, angkat lalu saring.
3. Masukkan bawang putih, ebi, cabai rawit, garam dan tongcai.
4. Setelah mendidih lalu diangkat
5. Bahan-bahan seperti cabai rawit dan garam disesuaikan dengan selera anda. jika ingin lebih pedas, Anda dapat menambahkan lagi cabai.
Sebagai tambahan, Gula merah yang digunakan sebaiknya gula batok yang berwarna coklat tua dan tidak berbau angit agar cukonya tidak terasa pahit. Dan agar cuko memiliki aroma yang sedap dengan rasa yang enak dan gurih, sebaiknya cuko tersebut diinapkan terlebih dahulu selama 1 atau 2 hari.

Dokpri
Dokpri
Sambil menunggu cukonya mendidih, kita olah Pempeknya...

1. Haluskan ikan dengan blender (kalau ada..kalau gak ada cincang atau serut kecil-kecil sampai halus), kemudian masukkan telur, bawang putih yang sudah dihaluskan. Bumbui dengan garam, kemudian aduk dengan diseduh air es sampai tidak ada bagian yang menggumpal lagi.
2. Masukkan tepung terigu secara bertahap,
3. Ditengah mengadon terigu, masukkan tepung sagu yang sudah dimasak setengah matang kedalam adonan.
3. Lanjut kemudian uleni hingga cukup kalis (ditandai dengan adonan sudah tidak lengket di tangan biasanya).
4. Panaskan air sampai mendidih. Boleh dituangi sedikit minyak sayur agar pempek berkilau dan tidak lengket.
5. Balur tangan dengan tepung sagu kering agar tidak lengket, kemudian ambil adonan secukupnya lalu masukkan/ isikan diantara tahu yang sudah dibeset tadi. Atau kalau tahunya habis, bentuk adonan menjadi sesuai keinginan (bulat, silinder, gepeng, terserah deh) kemudian langsung masukkan ke dalam air mendidih. Lakukan sampai seluruh adonan habis.
6. Jika pempek sudah mengambang di permukaan air, segera angkat dan tiriskan. Tunggu sampai pempek cukup dingin sebelum dipotong-potong.

====

Dokpri
Dokpri

Beres deh, semua prosesnya, saya kali itu tidak menggunakan seluruh tahu untuk membuat pempek ini, karena mau masak Oseng Tahu Ikan Teri Pedas (nanti saya buatkan resepnya juga deh ya). Jadi cuma kira-kira 10 buah Pempek tahu dan 20 buah Pempek adaan (bulat) yang jadi untuk sekitar jumlah terigu tadi.
Cuko/ kuahnya berlimpah sampai muat 1 botol bekas sirup lah.

Tinggal goreng sebentar pempek tahunya, potong-potong, tambahkan cincangan timun, taburi lagi ebi kering yang agak kasar, tata posisinya biar cantik, jepret-jepret difoto, baru disantap deh si Pempek Tahu Ala Eropa ini....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun