Sebagai anak perantauan di luar negeri waktu itu, memang harus "kreatif" dalam menyiasasi "lapar mata" dan "kehausan batin" akan makanan enak. Apalagi jika tempat yang kita tempati kursnya terhadap rupiah adalah 1 : 10.000 (2005).
Jika anak perantauan di Indonesia mungkin lebih mudah, makan Indomie semua beres...bahkan meme yang beredar mengenai permasalahan "ganjel perut" di kalangan anak rantau dan Indomie, semua orang pasti sudah pernah tahu.Â
Yah gimana enggak, kalau sudah panggilan perut tapi harus irit ya Indomie jadi solusi, apalagi sekarang banyak Indomie "nusantara", mau rasa sate padang ada, rasa ayam bakar ada, rasa mie aceh ada, rasa sop buntut tinggal ambil di rak minimarket. Lah, kalau kami perantauan eropa ?
sebungkus indomie sama 1 paket kebab harganya sama, ya mending pilih kebab yang sebesar lengan dewasa, plus kalau makan ditempat gratis teh panas pula buat minumnya.
====
Soal masak, memang masih jauh dari kata JAGO. Tapi perkembangan internet, tv streaming, dan tentunya kebaikan sang peng-upload baik yang meng-upload materi tv atau video bikin sendiri (atau orang lain), menjadi GURU UTAMA bagi kami-kami yang ribuan kilometer jauhnya dari pedagang makanan yang hilir mudik depan mata.
Berbekal "ilmu" masak dari keluarga atau kerabat dari tanah air, kami terus menerus bisa dan mampu mengembangkan "keahlian" kami dalam hal masak-memasak, atau bahkan racik-meracik sendiri bumbu-bumbu tradisional dengan bumbu yang mirip dan mudah didapat disekitar kami.
Bahkan terkadang, kamipun saling mengundang teman-teman senasib untuk menjajal hasil masakan tadi, atau yaaa bahkan mau "pamer" kalau kita sudah mampu membuat sesuatu dan mengadakan "syukuran" keberhasilan tadi, selain tentunya sharing ilmu masak-memasak tadi siapa tahu ada masukan atau tambahan jika masih dirasa kurang enak.
====
Kali ini, saya mau berbagi RESEP bikin BAKPAO AYAM yang foto-fotonya merupakan foto pertama kali saya membuat Bakpao di Jerman dan alhamdulillah berhasil dengan baik, plus mendapat pujian dari teman-teman yang kebagian bakpaunya saat itu. Walau di kukusan pertama hasilnya bakpao bantet alias adonan tidak mengembang dan terpaksa dikulik-kulik lagi sampai berhasil di kukusan berikutnya.
1. 250 gram tepung terigu.
2. 65 gram tepung tang mien/wheat starch/pati gandum.
3. 40 gram gula halus.
4. 30 gram mentega putih.
5. sendok teh baking powder.
6. 1 sendok teh ragi instan.
7. garam.
8. 100 mililiter air.
1. 150 gram daging ayamnya saja, potong kotak-kotak.
2. 3 siung bawang putih, rajang halus.
3. buah bawang bombai atau daun bawang juga boleh, rajang halus.
4. 2 sendok teh saus tiram.
5. 2-3 sendok makan kecap manis (tergantung selera rasa manis).
6. 1 sendok teh minyak wijen atau olive oil.
7. 1 sendok teh gula pasir.
8. Secukupnya garam dan merica bubuk.
9. Bisa ditambahkan 2 sendok makan tepung tapioca yang dilarutkan dengan sedikit air, agar adonan ayam isi tidak basah dan terurai, tapi sedikit mengental.
1. Tumis bawang putih dan bawang bombai hingga wangi. Masukkan potongan ayam, aduk-aduk dan masak di atas api kecil.
2. Tuang sedikit air. Tambahkan kecap, gula, garam dan merica. Aduk-aduk hingga bumbu merata.
3. Kemudian beri larutan tepung tapioca, diamkan hingga dagung ayam empuk. Sisihkan.
4. Campur tepung terigu, tepung tang mien, gula, ragi instan dan baking powder dalam satu wadah. Tuang air, lalu uleni adonan hingga kalis dan elastis. Diamkan adonan selama 30 menit. Adonan yang sudah oke, biasanya sudah tidak lengket ditangan dan terasa hangat.
5. Pipihkan adonan, beri bahan isian. Lalu bulatkan adonan. Lakukan hingga adonan habis. Diamkan adonan selama 30 menit.
6. Lapis masing-masing bakpao dengan kertas roti. Kukus bakpao hingga matang. Angkat.
7. Bakpao isi ayam kecap siap dinikmati selagi masih hangat.
===
Yang kedua, perkiraan sudah matangnya adonan, terkadang adonan sudah tidak lengket, tapi ternyata belum siap dilepas untuk mengembang, maka dari itu perlu di"hayati" lebih dalam dari kekenyalan dan suhu adonan yang dirasa di tangan kita selama meremas-remas adonan.
Sisanya, biarkan kompor dan kukusan yang bisa menjawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H