Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Skatepark Slipi di Antara Impian dan Kenyataan

17 Februari 2019   07:30 Diperbarui: 19 Februari 2019   20:15 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

====

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Saya dan keluargapun sudah mencoba menikmati fasilitas ini. Ketiga anak laki-laki kami yang masik kecil, sudah kami fasilitasi dengan membelikan skateboard mini sekaligus body protector-nya, agar proses belajar skateboard yang "agak berbahaya" bagi anak kecil bisa diminimalisasi.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Saat pertama kali datang, kondisi lantai utama memang sangat memprihatinkan, banyak sekali lantai bolong yang tersebar di mana-mana, sehingga saat anak kami latihan pun agak terganggu dan beberapa skaters lain pun terjatuh. Beberapa lubang yang cukup besar saat itu sudah ditambal secara swadaya, namun lubang-lubang kecil yang juga berpotensi membesar sepertinya akan jadi PR lagi bagi para pengguna taman ini ke depan.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Hal lain yang sepertinya tidak diperhatikan adalah lokasi parkir. Di Jakarta, yang koneksi transportasinya yang belum cukup baik ini, petimbangan orang menuju suatu lokasi menggunakan kendaraan bermotor, baik roda 2 maupun roda 4 seharusnya menjadi pertimbangan utama, terlebih akan membuat lokasi yang menjadi pusat berkumpulnya orang/keramaian. 

Di sini, di FO Skatepark Slipi, tidak tersedia sama sekali lokasi parkir, padahal area kiri dan kanan skatepark ini masih sangat luas untuk kemduian dijadikan lokasi parkir kendaraan. Saat ini, bagi yang menggunakan kendaraan roda 4, parkir di gedung-gedung sekitarnya seperti Dipo Tower ataupun bengkel Mitshubishi. 

Sedangkan kendaraan roda 2 parkir dicerukan jalan persis pintu masuk skatepark yang akibatnya jika lalu lintas padat akan semakin membuat kemacetan karena jalan bawah flyover ini sehari-hari memang cukup padat dilalui kendaraan.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Kedua, tidak adanya fasilitas pendukung lain seperti toiler, mushala, maupun kantin yang bisanya lengkap tersedia di RPTRA, sehingga para pengguna skatepark sangat kesulitan ketika akan menunaikan ibadah (jika sudah waktunya), buang air/ganti kostum, ataupun sekadar melepas dahaga karena di lokasi yang dijaga oleh 2 Petugas Jaga dari Satpol PP ini melarang pedagang masuk ke area skatepark.

Untuk kelengkapan lain seperti pencahayaan sore sudah baik, lampu menyala sekitar pukul 5 sore, sehingga pengunjung dan pengguna skatepark bisa terus menggunakan taman ini sampai jam habis yakni pukul 21.00 WIB setiap harinya.

So, buat warga Jakarta yang mau mencoba bermain, menyalurkan hobi ber-skateboarder, sepeda BMX, atau mencoba melihat-lihat perkembangan Jakarta saat ini dengan mencoba segala fasilitas didalamnya, pilihan ke FO Skatepark Slipi tidak ada salahnya.

Semoga kedepannya pihak terkait bisa lebih mengawasi lagi proses pembangunan taman-taman ini, memperhatikan mengenai fasilitas tambahan dan perawatan apa yang sudah dibuat untuk warganya, agar indahnya impian bisa sesuai dengan kenyataan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun