Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Bakso Qu'ah, Cemilan Murah di Kawasan Elite Kemang Jakarta

29 Januari 2019   09:30 Diperbarui: 29 Januari 2019   16:27 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makan siang hari ini agak berbeda dari hari biasanya.
Normalnya, saya selalu menggunakan waktu istirahat siang, dengan mencari kulineran makan berat di sekitar tempat aktivitas setelah melaksanakan Sholat Dhuhur. Namun hari ini, rasanya cuma pengen ngemil aja. Mungkin karena tadi dibekali istri tercinta sarapan tapi dimakan di jam nanggung, jadinya perut masih agak terisi, tapi perlu energi lebih untuk aktivitas setelah makan siang sampai sore nanti.

Diputuskanlah untuk mengunjungi kedai Bakso, yang sudah beberapa bulan terakhir ini memang ada rencana untuk disambangi, namun terkendala padatnya jadwal, jadi lagi-lagi rencana tadi batal terlaksana.

Lokasinya lumayan nge-tren dan berkelas, KEMANG !! Bukan Kemang Pratama di Bekasi, tapi betul-betul daerah Kemang Jakarta Selatan tempat nongkrong berkelas sepanjang masa  !! (lebay mode: ON)
Sudah kebayang, harus menyiapkan budget extra buat jajan makan bakso kali ini, maklum aja daerah Kemang memang terkenal "agak mahal" untuk menu-menu restoran atau sekedar kedai/kafe disekitarnya. InsyaAlloh dompet aman lah hari ini untuk hal satu itu.

====

Setelah cek-cek Google Maps untuk antisipasi jalanan yang macet karena jam makan siang, akhirnya saya meluncur dari wilayah Tendean ke Kemang. Alhamdulillah, jalanan lancar, hanya tersendat sedikit setiap resto/ kafe tempat makan, karena mobil parkir atau keluar dari lokasi-lokasi tadi.

Tepat 20an menit kemudian sampai di lokasi, walau agak sedikit "berbeda" dengan foto yang ada di Google Maps tadi, karena di Google Maps, depan lokasi belum terpasang Neon Sign Kedai Bakso tujuan saya, namun di lokasi aslinya sudah terpasang dengan baik dan cukup besar, sehingga dari jarak cukup jauh, saya sudah bisa melihat, dan yakin kalau lokasi yang saya tuju sudah di depan mata.
====
Kedai bakso nan cantik tujuan saya ini terletak di pojokan gedung GRAHA 63 Kemang. Kendaraan bisa  langsung masuk ke dalam kawasan gedung dan tersedia parkir cukup luas baik untuk Mobil ataupun Motor, jadi jangan khawatir kendaraan kita akan ditinggal jauh, atau berada di pinggir jalan raya ketika kita makan. Aman, bahkan parkirannya dijaga Security dan ber-CCTV lho...

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Namun, saya tidak langsung menuju ke kedai, melainkan menyeberang jalan menuju Masjid besar untuk melakukan Sholat terlebih dahulu, biar makannya tenang dan bisa lebih leluasa mengeksplorasi tempat yang baru pertama kali saya kunjungi ini. Jadi, disini juga gak perlu takut akan ketinggalan Sholat, ada diseberang, depan mata.
====
Lepas melakukan Sholat, saya langsung menuju kedai cantik tadi, dan baru tersadar kalau sejak diluarpun kita sudah disambut rumput "sintetis" hijau sebagai alas kedai. Jadi serasa lebih adem dan makan di kampung halaman :)

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Logo Brand "BAKSO QU'AH" juga terpampang jelas di dinding luar kedai. Beberapa meja untuk pelanggan sengaja ditaruh diluar, posisinya "lumayan" teduh karena atap-atap gedung memang lumayan menjorok keluar, jadi bayangannya bisa menjadi penahan sinar matahari. Terbayang jika sore hari, suasananya akan lebih cozy lagi nih, karena selain Grouping Table tadi, tersedia juga Bar Table yang menghadap dinding, layaknya di kedai-kedai kopi, kekinian bingitz !!!

Walaupun di setiap meja terlihat "menu", tapi saya memilih untuk langsung menuju meja kasir, yang disampingnya ada etalase tempat menaruh bahan mentah dan mangkok bakso untuk melihat, dan bertanya langsung apa saja menu yang ditawarkan, namanya juga baru pertama kali...rasa penasarannya masih terlalu besar untuk sekedar menanyakan hanya dari meja pelanggan.

====

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Mata saya cukup dibuat "penasaran", dengan list menu yang tertempel di meja kasir dan juga terpampang besar di dinding. Bahasa yang digunakan bukan bahasa perbaksoan sehari-hari, yang hanya sekedar Bakso semangkok, Bakso besar atau bakso kecil...Tapi disini, di Bakso Qu'ah menggunakan bahasa yang imut-imut manja.
Lihat saja kata-kata "N'dut" untuk bakso besar, "Kicik" untuk bakso berukuran kecil, "'Leh" untuk boleh dan "Bomb" untuk baso isi cabai pedas.
Saya pun tergitur untuk mencoba paket yang berisi Bakso N'dut, dan Bakso Kicik saja, jadi total 2 mangkok sekaligus saya pesan, plus 2 Es Teh Manis seperti biasa.

Dan....yang paling menarik adalah HARGAnya yang MURAH SEKALI, sama persis dengan seporsi Bakso yang dijual di abang-abang bakso yang sering wara wiri disekitar kita. Ini nilai plus banget buat saya lho.

====

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Baru saja duduk, sambil melihat-lihat list menu yang tersedia di atas meja. Bakso pesanan saya sudah diantar. 2 mangkok, dengan 2 teh manis dikirim 2 kali balik, karena hanya 1 pelayan sekaligus "koki" bakso yang ada saat itu.

Aroma khas bakso menyebar, dan memang kuah yang ada didalam mangkok lebih banyak daripada kuah bakso yang biasa diberikan jika kita membeli bakso di tempat lain. Sepertinya ini kelebihan Bakso Qu'ah, sehingga dinamai sesuai "kelebihannya" tadi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pesanan pertama paket Qu'ah N'dut sengaja saya "mixed", yakni bakso Urat, bakso Telor, dan Bakso Bomb dengan mie dan bihun lengkap, sedangnkan paket 1 lagi adalah Kicik Qu'ah yang artinya bakso kecilnya saja, tanpa mie, bihun atau tambahan lainnya.

Potongan pertama saya adalah bakso telor, karena seringkali bakso telor ini menjadi "penyakit" yang merubah kuah bakso menjadi menguning karena bagian telurnya mudah sekali hancur. Tapi kali ini, kuning telurnya begitu solid, well cooked, sehingga ketika sudah dipotongpun, bentuknya kokoh tidak langsung larut padahal kuah di mangkok lebih banyak dari biasanya. 

Berikutnya bakso Urat, lumayan alot dipotong dan banyak "grunjul-grunjulnya"...artinya sukses sekali menjadi bakso urat, karena biasanya banyak menyebut bakso urat, tapi ketika disantap terlalu halus karena uratnya kecil-kecil atau sudah terlalu hancur sehingga teksturnya tidak "berurat" lagi. 

Berikutnya lagi, bakso Bomb yang disebut bakso pedas...untuk yang ini ketika dimulut memang terasa lebih pedas, karena sebelumnya, seperti biasa, saya jika makan bakso tidak mencampur bumbu apapun seperti kecap, garam, saos, atau cuka, saya hanya menambahkan sambel karena memang sangat suka makanan pedas, sukses lagi bakso Bomb ini membuat lidah saya panas dan minta disiram es teh manis.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Setelah mangkok agak punya space kosong alias bakso, mie dan bihun sudah sebagian besar masuk perut, kini giliran mengeksplorasi kuah  yang masih cukup banyak ada di mangkok. 

Harumnya kuah bakso ketika pertama diantar ke meja, masih tercium jelas, walau bakso sudah hampir habis, dan sudah "terkontaminasi" oleh 3 sendok sambal di mangkok. Irisan-irisan bawang goreng yang cukup banyak sepertinya bisa mempertahankan keharuman kuah bakso tadi. 

Potongan potongan daun sawi sebagai pelengkap pun menjadi nilai lebih, karena daun yang tersaji, dimasak dengan perkiraan waktu yang pas, tidak layu seperti biasanya, namun masih tetap segar dan "nyakrek" kalau kata orang sunda.
Tidak terasa 1 mangkok berisi 3 bakso 'Ndut habis ludes beserta kuahnya.

Giliran "membantai" paket Bakso Kiciknya yang sama-sama berendam di kuah harum yang berlimpah.
Seperti pada paket Bakso "Ndut, 3-4 sendok sambal terlebih dahulu saya campur ke mangkok. Lepas itu, bakso dengan bentuk "normal" ini saya potong. Lagi-lagi saat digigit, kenyalnya pas dan rasa daging sapinya sangat terasa. Perfekto.

Tidak ketinggalan, setiap gigitan bakso saya lanjut dengan seruputan-seruputan kuah yang akhirnya juga habis tandas dari mangkok bersamaan dengan 5 bakso Kicik tadi.
====

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Agak sedikit "tidak rela" sebetulnya dengan HARGA yang ditawarkan karena TERLALU MURAH, padahal tidak ada diskon atau promo yang sedang dijalankan, kecuali memang program CASHBACK dari penyedia jasa Cashless yang terpampang lumayan besar di depan pintu masuk.
Namun menurut saya, ada juga sedikit PR yang harus dibenahi oleh kedai bakso yang baru hadir kurang dari 6 bulan ini (menurut pemiliknya yang kebetulan kemarin ada di lokasi ).

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Saya melihat, interior desainnya sudah sangat baik, kekinian sekali dan mampu membuat suasanya menjadi sangat nyaman. Rasanya, jika kedai bakso ini memiliki beberapa jenis menu tambahan seperti minuman-minuman berkarbonasi, Jus buah buahan, Es Campur, atau jenis minuman saschet lainnya sebagai pelengkap saat menyantap bakso, kedai ini bisa menjadi tempat "nongkrong" alternatif, meetup point, selain kedai kopi/kafe yang bertebaran diseputaran Kemang. TV atau musik dengan volume rendah dari 2-4 speaker, juga rasanya akan menambah suasana lebih nyaman lagi.

Juga Blek kaleng Kerupuk dekat Kasir agak sedikit menggangu nuansa interior kedai. Seandainya kerupuk tadi dipindah tempatkan ke Toples-toples besar Transapran, atau kaleng-kaleng krupuk model "chrome" sepertinya akan lebih menarik dan menjadi penopang desain ruang, selain fungsi sebagai tempat kerupuk tentunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun