Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Kisah Menyentuh Mother Teresa: Perjalanan Hidup Sang Malaikat Kasih Sayang yang Inspiratif!

14 September 2024   12:30 Diperbarui: 14 September 2024   12:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menguak Kisah Menyentuh Mother Teresa: Perjalanan Hidup Sang Malaikat Kasih Sayang yang Inspiratif!

Ketika mendengar nama Mother Teresa, yang terlintas di pikiran adalah sosok wanita yang penuh kasih dan pengorbanan. Namun, siapa sebenarnya Mother Teresa? Apa yang membuat hidupnya begitu luar biasa hingga menginspirasi jutaan orang di dunia? Mari kita bedah perjalanan hidup dan hal-hal menarik dari sosok yang dikenal sebagai "Malaikat bagi Orang Miskin" ini!

Masa Kecil di Skopje yang Menentukan Arah Hidupnya

Mother Teresa lahir dengan nama asli Mary Teresa Bojaxhiu pada 26 Agustus 1910 di Skopje, yang saat itu masih bagian dari Kekaisaran Ottoman (sekarang Makedonia Utara). Dari keluarga yang sangat religius, ia tumbuh dengan nilai-nilai cinta kasih dan peduli terhadap sesama. Ibunya selalu menekankan pentingnya berbagi dengan orang lain, terutama yang membutuhkan. Dari sinilah, bibit panggilan hidupnya untuk melayani Tuhan dan kemanusiaan mulai tumbuh.

Langkah Awal Menuju Dunia Baru: Bergabung dengan Misionaris

Saat usianya baru 18 tahun, Teresa memutuskan untuk meninggalkan rumah dan keluarganya demi mengikuti panggilan hati untuk menjadi seorang biarawati. Dia bergabung dengan Kongregasi Sisters of Loreto di Irlandia, di mana dia mulai mempelajari bahasa Inggris. Setelah menjalani masa pelatihan, ia akhirnya dikirim ke India, tempat di mana seluruh hidupnya akan berubah dan mengubah banyak orang.

Panggilan di Jalanan Kalkuta: Momen Bersejarah

Tahun 1946 menjadi titik balik dalam hidup Mother Teresa. Saat sedang bepergian dengan kereta api menuju Darjeeling untuk retret, ia merasakan "panggilan dalam panggilan"---sebuah dorongan kuat untuk meninggalkan kenyamanan biara dan mulai bekerja di antara orang miskin dan terbuang di jalanan Kalkuta. Ia merasakan, bahwa inilah panggilan sejatinya: untuk memberikan cinta dan harapan bagi yang paling membutuhkan.

Mendirikan Missionaries of Charity: Rumah Kasih bagi yang Terpinggirkan

Pada tahun 1950, Mother Teresa mendirikan Missionaries of Charity dengan misi utama untuk merawat "yang lapar, yang telanjang, yang tidak memiliki rumah, yang cacat, yang buta, yang sakit, dan semua orang yang merasa tidak diinginkan." Organisasi ini berkembang pesat, menarik banyak sukarelawan yang terinspirasi oleh dedikasi dan kasih sayangnya. Mereka tak hanya memberikan bantuan medis dan makanan, tetapi juga menyebarkan cinta kasih yang tulus.

Kehidupan Sederhana yang Penuh Kasih

Yang membuat Mother Teresa begitu mengagumkan adalah kehidupannya yang sangat sederhana. Meski dikenal dunia, dia tetap tinggal di rumah yang sama dengan biarawati lainnya, tidur di ranjang kecil, dan hanya memiliki beberapa pakaian. Baginya, hidup bukan tentang apa yang dimiliki, tapi tentang apa yang bisa diberikan kepada orang lain.

Penghargaan Dunia dan Kontroversi

Mother Teresa dianugerahi banyak penghargaan, termasuk Nobel Perdamaian pada tahun 1979, sebagai pengakuan atas upayanya melawan kemiskinan dan penderitaan. Namun, tak dapat dipungkiri, ada pula kontroversi dan kritik terkait caranya menangani penderita dan sikapnya terhadap isu-isu tertentu. Terlepas dari kontroversi, satu hal yang tidak bisa disangkal adalah niat dan dedikasinya dalam melayani sesama.

Warisan Kasih yang Tak Lekang oleh Waktu

Mother Teresa meninggal dunia pada 5 September 1997. Namun, warisan kasih dan dedikasinya masih hidup melalui Missionaries of Charity yang telah berkembang di lebih dari 100 negara. Pada 4 September 2016, Paus Fransiskus secara resmi mengangkatnya sebagai seorang Santo atau Santa Teresa dari Kalkuta, memperkuat statusnya sebagai ikon cinta kasih dan kemanusiaan di seluruh dunia.

Fakta-Fakta Menarik Tentang Mother Teresa

  1. Tidak Pernah Pulang: Setelah meninggalkan rumah di usia 18 tahun, Mother Teresa tidak pernah kembali ke kampung halamannya.
  2. Gelar Kebangsaan: Meski lahir di Skopje dan berkebangsaan Albania, Mother Teresa kemudian menjadi warga negara India.
  3. Bukan tentang Jumlah: Mother Teresa pernah berkata, "Bukan tentang seberapa banyak yang kita lakukan, tapi seberapa besar cinta yang kita berikan dalam melakukannya."

Kisah Inspiratif yang Harus Kita Ingat

Kisah hidup Mother Teresa adalah tentang bagaimana cinta, belas kasih, dan pengorbanan bisa mengubah dunia. Ia menunjukkan bahwa tindakan kecil yang dilakukan dengan cinta tulus bisa membawa perbedaan besar. Kisah hidupnya menjadi pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda, bahwa hidup bukan tentang apa yang kita kumpulkan, melainkan tentang apa yang kita bagikan kepada orang lain.

Mother Teresa mengajarkan kita bahwa cinta bukanlah kata-kata, melainkan tindakan. Yuk, belajar dari perjalanan hidupnya untuk selalu peduli dan berbagi dengan sesama, tak peduli seberapa kecil tindakan itu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun