Menguak Kisah Menyentuh Mother Teresa: Perjalanan Hidup Sang Malaikat Kasih Sayang yang Inspiratif!
Ketika mendengar nama Mother Teresa, yang terlintas di pikiran adalah sosok wanita yang penuh kasih dan pengorbanan. Namun, siapa sebenarnya Mother Teresa? Apa yang membuat hidupnya begitu luar biasa hingga menginspirasi jutaan orang di dunia? Mari kita bedah perjalanan hidup dan hal-hal menarik dari sosok yang dikenal sebagai "Malaikat bagi Orang Miskin" ini!
Masa Kecil di Skopje yang Menentukan Arah Hidupnya
Mother Teresa lahir dengan nama asli Mary Teresa Bojaxhiu pada 26 Agustus 1910 di Skopje, yang saat itu masih bagian dari Kekaisaran Ottoman (sekarang Makedonia Utara). Dari keluarga yang sangat religius, ia tumbuh dengan nilai-nilai cinta kasih dan peduli terhadap sesama. Ibunya selalu menekankan pentingnya berbagi dengan orang lain, terutama yang membutuhkan. Dari sinilah, bibit panggilan hidupnya untuk melayani Tuhan dan kemanusiaan mulai tumbuh.
Langkah Awal Menuju Dunia Baru: Bergabung dengan Misionaris
Saat usianya baru 18 tahun, Teresa memutuskan untuk meninggalkan rumah dan keluarganya demi mengikuti panggilan hati untuk menjadi seorang biarawati. Dia bergabung dengan Kongregasi Sisters of Loreto di Irlandia, di mana dia mulai mempelajari bahasa Inggris. Setelah menjalani masa pelatihan, ia akhirnya dikirim ke India, tempat di mana seluruh hidupnya akan berubah dan mengubah banyak orang.
Panggilan di Jalanan Kalkuta: Momen Bersejarah
Tahun 1946 menjadi titik balik dalam hidup Mother Teresa. Saat sedang bepergian dengan kereta api menuju Darjeeling untuk retret, ia merasakan "panggilan dalam panggilan"---sebuah dorongan kuat untuk meninggalkan kenyamanan biara dan mulai bekerja di antara orang miskin dan terbuang di jalanan Kalkuta. Ia merasakan, bahwa inilah panggilan sejatinya: untuk memberikan cinta dan harapan bagi yang paling membutuhkan.
Mendirikan Missionaries of Charity: Rumah Kasih bagi yang Terpinggirkan
Pada tahun 1950, Mother Teresa mendirikan Missionaries of Charity dengan misi utama untuk merawat "yang lapar, yang telanjang, yang tidak memiliki rumah, yang cacat, yang buta, yang sakit, dan semua orang yang merasa tidak diinginkan." Organisasi ini berkembang pesat, menarik banyak sukarelawan yang terinspirasi oleh dedikasi dan kasih sayangnya. Mereka tak hanya memberikan bantuan medis dan makanan, tetapi juga menyebarkan cinta kasih yang tulus.