Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Music

Rahasia Kesuksesan Slash: dari Jalanan ke Panggung Rock Dunia!

24 Juli 2024   06:59 Diperbarui: 24 Juli 2024   07:03 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.deviantart.com/kristov94/art/Slash-Wallpaper-184280943

Rahasia Kesuksesan Slash: Dari Jalanan ke Panggung Rock Dunia! 

Kehidupan Awal: Dari Saul Hudson Menjadi Slash

Saul Hudson, yang dikenal dengan nama panggung Slash, lahir pada tanggal 23 Juli 1965 di Hampstead, London, Inggris. Slash memiliki darah campuran; ibunya, Ola Hudson adalah seorang perancang busana Afrika-Amerika yang pernah bekerja dengan ikon musik, seperti David Bowie dan John Lennon, dan ayahnya, Anthony Hudson adalah seorang seniman grafik asal Inggris. Masa kecil Slash penuh dengan kreativitas dan seni, yang mempengaruhi kecintaannya terhadap musik sejak dini, namun juga penuh tantangan. 

Pendidikan dan Awal Karier: Mencari Jalan di Dunia Musik

Slash pindah ke Los Angeles pada usia lima tahun setelah orang tuanya bercerai. Slash menghabiskan masa remajanya di Beverly Hills High School, di mana dia bertemu dengan masa depannya dalam dunia musik. Pada usia 15 tahun, Slash mendapatkan gitar pertamanya yang diberikan oleh neneknya dan langsung jatuh cinta dengan instrumen tersebut. Slash sangat termotivasi untuk belajar gitar hingga ia menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk berlatih. Dia belajar bermain gitar secara otodidak dan dengan cepat menjadi pemain yang sangat berbakat.

Road Crew, Hollywood Rose, dan Black Sheep: Meniti Karier di Los Angeles

Pada awal 1980-an, Slash bergabung dengan beberapa band lokal di Los Angeles. Ia bermain di band seperti Road Crew (Road Crew adalah nama dari lagu grup band, Motorhead: "(We Are) The Road Crew", Hollywood Rose (bertemu dengan penyanyi Axl Rose dan gitaris Izzy Stradlin untuk pertama kalinya) , dan Black Sheep. Walaupun berbakat, Slash menghadapi banyak penolakan, termasuk gagal dalam audisi untuk band glam metal Poison. Namun, penolakan ini tidak menghentikan semangatnya. Slash terus berusaha dan memperbaiki kemampuannya, yang akhirnya membawanya ke kesempatan besar.

Guns N' Roses: Era Kejayaan dan Pengaruh Abadi

Pada tahun 1985, Slash diminta untuk bergabung dengan Guns N' Roses oleh Axl Rose dan Izzy Stradlin. Bergabungnya Slash dengan Guns N' Roses adalah titik balik dalam kariernya. Dengan anggota band lainnya, Duff McKagan dan Steven Adler, mereka merilis album debut mereka "Appetite for Destruction" pada tahun 1987. Album ini menjadi salah satu album rock terlaris sepanjang masa, dengan hits seperti "Sweet Child o' Mine," "Welcome to the Jungle," dan "Paradise City."

Kesuksesan Guns N' Roses berlanjut dengan album-album berikutnya, "G N' R Lies," "Use Your Illusion I & II," dan "The Spaghetti Incident?". Namun, hubungan dalam band sering kali tegang, yang akhirnya menyebabkan Slash meninggalkan band pada tahun 1996.

Slash's Snakepit: Proyek Sampingan yang Menyegarkan

Setelah meninggalkan Guns N' Roses, Slash membentuk proyek sampingan bernama Slash's Snakepit. Band ini merilis dua album: "It's Five O'Clock Somewhere" (1995) dan "Ain't Life Grand" (2000). Meskipun tidak sepopuler Guns N' Roses, Slash's Snakepit memberikan kebebasan kreatif bagi Slash untuk mengeksplorasi musik yang lebih personal.

Velvet Revolver: Kembali ke Puncak Popularitas

Pada tahun 2002, Slash bergabung dengan Velvet Revolver bersama mantan anggota Guns N' Roses, Duff McKagan dan Matt Sorum, serta Scott Weiland dari Stone Temple Pilots. Velvet Revolver merilis dua album: "Contraband" (2004) dan "Libertad" (2007). Band ini meraih kesuksesan besar dan membawa Slash kembali ke puncak popularitas.

Slash Featuring Myles Kennedy and The Conspirators: Eksplorasi Musik yang Lebih Dalam

Pada tahun 2010, Slash merilis album solo yang menampilkan berbagai vokalis tamu, termasuk Myles Kennedy dari Alter Bridge. Kerjasama ini berkembang menjadi band baru, Slash featuring Myles Kennedy and The Conspirators. Mereka telah merilis beberapa album, termasuk "Apocalyptic Love" (2012), "World on Fire" (2014), dan "Living the Dream" (2018).

Kembalinya ke Guns N' Roses: Reuni yang Dinantikan

Pada tahun 2016, Slash kembali bergabung dengan Guns N' Roses untuk tur "Not in This Lifetime... Tour," yang menjadi salah satu tur dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa. Reuni ini sangat dinantikan oleh para penggemar dan membawa nostalgia serta energi baru bagi band tersebut.

Proyek Sampingan dan Kerja Sama: Menggali Kreativitas Tanpa Batas

Selain proyek utama, Slash juga terlibat dalam berbagai proyek sampingan dan kerja sama sebagai musisi sesi. Dia telah bekerja dengan artis-artis besar seperti Michael Jackson, Lenny Kravitz, dan Alice Cooper. 

Venture Lainnya: Film dan Seri TV

Slash juga mengejar minatnya di dunia film dan televisi. Ia pernah menjadi produser eksekutif untuk beberapa film horor dan sering tampil sebagai dirinya sendiri dalam berbagai serial televisi.

Kehidupan Pribadi dan Filantropi: Lebih dari Sekadar Musisi

Slash menikah dengan Renee Suran pada tahun 1992, tetapi mereka bercerai pada tahun 1997. Pada tahun 2001, dia menikah dengan Perla Ferrar, dengan siapa dia memiliki dua anak, London dan Cash. Namun, pernikahan ini juga berakhir dengan perceraian pada tahun 2018.

Slash juga aktif dalam filantropi, terlibat dalam berbagai kegiatan amal dan organisasi nirlaba. Dia mendukung hak-hak binatang dan konservasi lingkungan, serta berkontribusi dalam penggalangan dana untuk penelitian kanker.

Penghargaan dan Nominasi: Pengakuan atas Dedikasi dan Bakat

Slash telah menerima berbagai penghargaan dan nominasi sepanjang kariernya. Dia telah masuk dalam Rock and Roll Hall of Fame sebagai anggota Guns N' Roses pada tahun 2012. Dia juga telah mendapatkan berbagai penghargaan dari majalah musik, termasuk Guitar World dan Rolling Stone, yang mengakui keahliannya sebagai gitaris.

Peralatan dan Gitar Favorit: Koleksi Luar Biasa dan Alat Pilihan

Slash dikenal memiliki lebih dari 100 gitar, dengan berbagai merek dan model. Namun, beberapa gitar favoritnya termasuk Gibson Les Paul Standard 1959, Gibson Les Paul Standard 1987, dan Gibson Les Paul Custom. Slash juga menggunakan berbagai amplifier, termasuk Marshall JCM800 dan Marshall Silver Jubilee, yang membantu menciptakan suara khasnya yang ikonik.

Trademark Topi Silinder: Identitas Ikonik Slash

Salah satu ciri khas Slash yang paling dikenali adalah topi silindernya. Topi ini pertama kali dikenakannya pada awal kariernya dengan Guns N' Roses. Ceritanya, Slash menemukan topi silinder tersebut di sebuah toko di Los Angeles dan memutuskan untuk memakainya pada salah satu penampilan panggungnya. Sejak saat itu, topi tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari identitasnya, menciptakan citra rockstar yang ikonik dan berbeda dari yang lain.

Legenda yang Terus Berkarya

Slash adalah salah satu gitaris paling berpengaruh dalam sejarah rock 'n' roll. Dari awal yang sederhana hingga mencapai puncak kejayaan dengan Guns N' Roses, dan melalui berbagai proyek sampingan dan kolaborasi, Slash telah membuktikan dirinya sebagai musisi sejati dengan dedikasi yang tak tergoyahkan. Kisah hidupnya yang penuh liku dan kontribusinya yang tak ternilai dalam dunia musik membuatnya menjadi ikon yang akan selalu diingat.

Jadi, mari kita rayakan ulang tahun Slash dengan mengingat perjalanan luar biasanya dalam dunia musik rock dan menantikan karya-karya luar biasa yang akan datang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun