Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelusuri Sejarah Jalan Haji Nawi: Dari Lintasan Sejarah ke Simpul Modern Jakarta Selatan

14 Juni 2024   13:42 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:37 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jakarta.tribunnews.com/2019/06/26/posisi-lima-terbawah-minim-penumpang-stasiun-mrt-haji-nawi-bakal-gelar-live-music-dan-pusat-kuliner

Menelusuri Sejarah Jalan Haji Nawi: Dari Lintasan Sejarah ke Simpul Modern Jakarta Selatan

Asal Usul dan Sejarah Jalan Haji Nawi

Jalan Haji Nawi, terletak di Jakarta Selatan, adalah salah satu jalan yang memiliki sejarah panjang dan penuh makna. Nama jalan ini diambil dari seorang tokoh bernama Haji Nawi, seorang ulama dan pedagang ternama pada awal abad ke-20.

Haji Nawi sendiri adalah seorang tokoh masyarakat yang sangat tersohor pada zamannya. Dia merupakan tuan tanah yang paling kaya se-Gandaria. Haji Nawi lahir di Jakarta pada tahun 1877 dan meninggal dunia di tahun 1934. Makamnya saat ini berada di Masjid Nurul Huda yang merupakan tanah wakaf keluarga dan letaknya di Jalan Haji Nawi.

Pada masa itu, kawasan yang kini dikenal sebagai Jalan Haji Nawi masih berupa perkampungan dengan kebun-kebun dan lahan pertanian. Haji Nawi sendiri memiliki lahan luas di daerah tersebut yang kemudian berkembang menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial. Keberadaan Haji Nawi di kawasan itu memberikan dampak signifikan, sehingga masyarakat sekitar memberikan penghormatan dengan menamai jalan utama di daerah itu dengan namanya.

Perkembangan Jalan Haji Nawi

Seiring berjalannya waktu, Jalan Haji Nawi mengalami banyak perubahan. Dari jalanan tanah yang sederhana, kini telah bertransformasi menjadi salah satu jalan utama yang ramai di Jakarta Selatan. Jalan ini menjadi penghubung penting antara kawasan permukiman dan pusat bisnis di sekitarnya.

Perkembangan infrastruktur di sekitar Jalan Haji Nawi mulai meningkat pesat pada dekade 1980-an hingga 1990-an. Banyak perumahan, pertokoan, dan fasilitas umum dibangun, menjadikan kawasan ini semakin hidup dan modern. Transformasi ini tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Jakarta yang pesat dan meningkatnya kebutuhan akan aksesibilitas serta fasilitas pendukung.

Stasiun Haji Nawi dan Dampaknya

Dengan berkembangnya jaringan transportasi di Jakarta, Stasiun MRT Haji Nawi dibuka pada tahun 2019 sebagai bagian dari jalur MRT Jakarta fase pertama. Kehadiran stasiun ini memberikan dampak signifikan bagi mobilitas warga di sekitar Jalan Haji Nawi. Akses menuju pusat kota menjadi lebih mudah dan cepat, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan kemacetan lalu lintas.

Stasiun Haji Nawi juga mendorong perkembangan ekonomi lokal. Banyak bisnis baru bermunculan di sekitar stasiun, mulai dari kafe, restoran, hingga pusat perbelanjaan kecil. Kawasan ini semakin ramai oleh aktivitas warga yang menggunakan MRT sebagai moda transportasi utama mereka.

ITC Fatmawati dan Daya Tariknya

Tidak jauh dari Jalan Haji Nawi, terdapat ITC Fatmawati yang menjadi salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Jakarta Selatan. ITC Fatmawati menyediakan berbagai macam barang mulai dari pakaian, elektronik, hingga kebutuhan sehari-hari dengan harga yang bersaing. Keberadaan ITC Fatmawati menambah daya tarik kawasan ini, menjadikannya salah satu destinasi belanja favorit bagi warga Jakarta.

ITC Fatmawati juga berperan sebagai pusat kegiatan ekonomi yang memberikan banyak lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Selain itu, lokasinya yang strategis dan mudah diakses dari berbagai penjuru kota membuat ITC Fatmawati selalu ramai dikunjungi, baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan.

Kesimpulan

Jalan Haji Nawi bukan hanya sekadar jalan biasa di Jakarta Selatan. Jalan ini memiliki nilai sejarah dan sosial yang kuat, bertransformasi dari perkampungan sederhana menjadi kawasan modern yang dinamis. Dengan kehadiran Stasiun Haji Nawi dan ITC Fatmawati, kawasan ini terus berkembang dan menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi dan sosial di Jakarta Selatan. 

Sejarah dan perkembangan Jalan Haji Nawi adalah cerminan dari bagaimana sebuah wilayah dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun