Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Humor

Lelucon yang Berdiri Tegak: Sejarah dan Perkembangan Stand-Up Comedy

10 Juni 2024   20:35 Diperbarui: 10 Juni 2024   21:04 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by brgfx on Freepik

Lelucon yang Berdiri Tegak: Sejarah dan Perkembangan Stand-Up Comedy

Stand-up comedy, sebuah bentuk seni yang mengandalkan kelincahan berbahasa dan kecerdasan penyampaian, telah menjadi fenomena global yang menghibur jutaan orang. Dari panggung kecil hingga layar televisi dan platform digital, komedi ini terus berevolusi dan meraih tempat istimewa di hati banyak penonton. Tapi, bagaimana sebenarnya asal-usul stand-up comedy dan mengapa disebut demikian? Mari kita jelajahi sejarah, perkembangan, dan jenis-jenis humor yang sering digunakan dalam dunia stand-up comedy.

Asal Usul Stand-Up Comedy: Dari Balai Kota ke Panggung Modern

Stand-up comedy dapat ditelusuri kembali ke bentuk hiburan kuno seperti teater Yunani dan Romawi, di mana pelawak atau aktor komikal tampil di depan penonton dengan materi yang seringkali bersifat satire. Namun, format modernnya mulai terbentuk di Inggris pada abad ke-18 dengan kehadiran music halls, tempat di mana pelawak mulai membawakan monolog humoris di depan penonton.

Istilah "stand-up comedy" sendiri merujuk pada gaya penyampaian komedian yang berdiri (stand-up) di depan audiens untuk menyampaikan lelucon secara langsung, biasanya dengan sedikit atau tanpa bantuan alat peraga. Gaya ini berbeda dengan komedi slapstick atau sketsa yang sering melibatkan aksi fisik dan dialog antara beberapa karakter.

Sejarah Stand-Up Comedy: Dari Vaudeville hingga Netflix

- Era Vaudeville (Akhir Abad 19 - Awal Abad 20)

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat menyaksikan kebangkitan vaudeville, sebuah bentuk hiburan yang menampilkan berbagai pertunjukan termasuk komedi. Pelawak vaudeville seperti Charlie Chaplin dan Buster Keaton mempopulerkan humor fisik dan slapstick.

- Klub Malam dan TV (1930-an - 1970-an)

Stand-up comedy mulai menemukan tempatnya di klub malam pada tahun 1930-an hingga 1950-an. Nama-nama besar seperti Bob Hope dan Milton Berle menjadi bintang di era ini. Pada 1960-an dan 1970-an, televisi menjadi medium baru bagi komedian. Acara seperti "The Ed Sullivan Show" memperkenalkan bintang-bintang stand-up seperti Richard Pryor dan George Carlin kepada khalayak yang lebih luas.

- Revolusi Komedi (1980-an - 1990-an)

Dekade 1980-an dan 1990-an dikenal sebagai era emas stand-up comedy, dengan kemunculan klub komedi seperti The Comedy Store dan komedian seperti Eddie Murphy, Robin Williams, dan Jerry Seinfeld yang meraih ketenaran besar.

- Era Digital (2000-an - Sekarang)

Di era digital, stand-up comedy menemukan platform baru seperti YouTube, Netflix, dan media sosial. Komedian seperti Kevin Hart dan Ali Wong memanfaatkan platform ini untuk menjangkau audiens global. Netflix menjadi pusat distribusi utama untuk spesial stand-up, memberikan ruang bagi beragam gaya dan suara komedi.

Jenis-Jenis Humor dalam Stand-Up Comedy

1. Slapstick

Slapstick adalah jenis humor yang mengandalkan aksi fisik yang berlebihan, seperti terpeleset atau terjatuh. Contoh modern termasuk komedian Jim Carrey, yang sering menggunakan humor fisik dalam penampilannya.

2. Puns

Puns atau permainan kata adalah jenis humor yang mengandalkan bunyi atau arti ganda dari kata. Komedian seperti Demetri Martin dikenal menggunakan banyak puns dalam materi mereka.

3. Sarcasm

Sarcasm adalah jenis humor yang menggunakan ironi atau sindiran untuk menyampaikan kritik atau ejekan. Komedian seperti David Spade sering menggunakan sarkasme untuk menyoroti absurditas dalam kehidupan sehari-hari.

4. Surprise

Surprise humor mengandalkan elemen kejutan, di mana punchline atau akhir dari lelucon tidak terduga. Komedian seperti Mitch Hedberg terkenal dengan gaya ini, sering memberikan punchline yang tak terduga dan absurd.

Kesimpulan: Evolusi Komedi yang Tak Pernah Usang

Stand-up comedy telah mengalami transformasi besar dari balai kota kuno hingga platform digital masa kini. Meskipun format dan medium telah berubah, inti dari stand-up comedy tetap sama: membuat orang tertawa dengan mengandalkan kecerdasan, observasi tajam, dan keahlian berbahasa. Baik melalui slapstick, puns, sarcasm, atau surprise, stand-up comedy terus memukau penonton dengan berbagai cara, memastikan bahwa seni ini akan terus berkembang dan menghibur generasi mendatang.

Stand-up comedy, dengan segala kompleksitas dan variannya, tetap menjadi salah satu bentuk hiburan paling dinamis dan universal. Dari panggung kecil hingga layar global, komedi ini terus beradaptasi, menghadirkan tawa dan refleksi bagi semua yang menikmatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun