Krakatau Steel: Mempertimbangkan Masa Depan, Menjual atau Mempertahankan?Â
Industri baja adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur suatu negara. Di Indonesia, PT Krakatau Steel merupakan simbol kebanggaan nasional dalam industri ini. Namun, berita mengenai kerugian besar yang dialami PT Krakatau Steel menimbulkan pertanyaan besar: Haruskah perusahaan ini dijual atau dipertahankan?
Apa itu Industri Strategis?
Industri strategis adalah sektor-sektor yang memiliki peran krusial dalam keberlanjutan ekonomi, keamanan, dan kedaulatan negara. Industri ini mencakup bidang-bidang seperti pertahanan, energi, teknologi, dan infrastruktur. Baja termasuk dalam kategori ini karena merupakan bahan utama dalam berbagai pembangunan infrastruktur dan industri lainnya.
Mengapa PT Krakatau Steel Merugi?
Persaingan Ketat dengan Baja ImporProduksi baja Indonesia yang hanya mencapai 6-7 juta ton per tahun tidak sebanding dengan produksi China yang mencapai 1 miliar ton per tahun. Baja impor dari China yang murah membanjiri pasar Indonesia, mengurangi daya saing PT Krakatau Steel.
Kebijakan Pemerintah yang Kurang MendukungPemerintah kurang memberikan perlindungan terhadap industri baja dalam negeri. Kebijakan yang cenderung membuka keran impor baja tanpa batas menyebabkan PT Krakatau Steel sulit bersaing.
Manajemen Internal yang LemahSelain faktor eksternal, manajemen internal PT Krakatau Steel juga perlu dibenahi. Efisiensi operasional dan strategi bisnis yang kurang tepat turut memperburuk kondisi keuangan perusahaan.
Dampak Kerugian PT Krakatau Steel
Pengurangan Tenaga KerjaKerugian yang dialami PT Krakatau Steel memaksa perusahaan untuk melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan restrukturisasi. Ini berdampak langsung pada kesejahteraan ribuan karyawan dan keluarganya.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!