Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Money

Gonjang Ganjing Industri Baja: Krakatau Steel di Ujung Tanduk

5 Juni 2024   11:16 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:41 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gonjang-Ganjing Industri Baja: Krakatau Steel di Ujung Tanduk

Industri baja merupakan salah satu pilar strategis yang mendukung pembangunan dan kemandirian ekonomi Indonesia. Namun, berita kebangkrutan PT Krakatau Steel, yang seharusnya menjadi kebanggaan nasional, menjadi cerminan dari banyaknya masalah yang melanda sektor ini. Artikel ini akan menjelaskan mengapa industri baja, khususnya PT Krakatau Steel, sangat penting bagi Indonesia, serta bagaimana kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi masa depannya.

Pentingnya Industri Baja sebagai Industri Strategis

  1. Fondasi Pembangunan Infrastruktur: Baja adalah bahan utama dalam pembangunan infrastruktur seperti bangunan, jembatan, dan jalan. Proyek-proyek besar seperti Jembatan Suramadu dan MRT Jakarta sangat bergantung pada pasokan baja berkualitas. Tanpa dukungan industri baja yang kuat, pembangunan infrastruktur nasional akan terhambat.

  2. Penting dalam Industri Pertahanan:Industri pertahanan membutuhkan baja untuk memproduksi berbagai peralatan militer. PT Pindad, misalnya, memanfaatkan baja dalam pembuatan tank dan kendaraan militer lainnya, yang penting untuk pertahanan dan keamanan nasional.

  3. Kontributor Utama Ekonomi Nasional: Industri baja memberikan kontribusi besar terhadap PDB dan penciptaan lapangan kerja. PT Krakatau Steel, sebagai produsen baja terbesar di Indonesia, berperan signifikan dalam menyerap tenaga kerja dan mendukung rantai pasokan ekonomi nasional.

  4. Penopang Industri Manufaktur:Baja adalah bahan baku penting bagi berbagai sektor manufaktur, termasuk otomotif dan peralatan rumah tangga. Industri otomotif di Indonesia, seperti Toyota dan Honda, sangat bergantung pada baja lokal untuk memenuhi kebutuhan produksinya.

Tantangan yang Dihadapi PT Krakatau Steel

Berbagai tantangan internal dan eksternal telah menghambat perkembangan PT Krakatau Steel. Salah satu masalah utamanya adalah kebijakan pemerintah yang kurang mendukung, seperti:

  1. Lemahnya Manajemen dan Kurangnya Dukungan Pemerintah:Manajemen internal yang kurang efektif dan perhatian pemerintah yang minim telah memperburuk kondisi PT Krakatau Steel. Kebijakan yang tidak fokus pada proteksi industri dalam negeri, malah cenderung membuka keran impor baja murah dari China, memperparah persaingan yang tidak sehat.

  2. Persaingan dengan Baja Impor: Produksi baja Indonesia yang hanya mencapai 6-7 juta ton per tahun tidak sebanding dengan produksi China yang mencapai 1 miliar ton per tahun. Baja impor dari China dengan harga murah membanjiri pasar Indonesia, menghancurkan daya saing PT Krakatau Steel.

  3. PHK dan Restrukturisasi: Akibat tekanan finansial dan persaingan yang tidak sehat, PT Krakatau Steel terpaksa melakukan PHK dan restrukturisasi. Ini tidak hanya berdampak pada ekonomi perusahaan, tetapi juga pada kesejahteraan karyawan dan keluarga mereka.

Peran Industri Baja dalam Kemandirian Nasional

PT Krakatau Steel, bersama dengan BUMN strategis lainnya seperti PT PAL, PT DI, PT INTI, PT Pindad, PT KAI, PT Dahana, PT Boma Bisma, dan PT LEN, memainkan peran vital dalam menunjukkan kekuatan dan kemandirian bangsa. Industri-industri ini tidak hanya menyangkut hajat hidup orang banyak, tetapi juga menghasilkan nilai tambah sumber daya alam serta berkaitan langsung dengan pertahanan dan keamanan nasional.

Kebijakan Pemerintah dan Masa Depan Industri Baja

Saat ini, pemerintah lebih condong mendukung industri baja swasta dengan mengundang investasi asing, seperti yang terlihat di Batu Licin, Kalimantan Selatan, dan Morowali, Sulawesi Tengah. Perusahaan patungan dengan mayoritas saham China mendominasi pasar baja, mengancam eksistensi PT Krakatau Steel.

Indonesia membutuhkan pemerintahan yang peduli dan memiliki nasionalisme tinggi dalam membangun industri baja. Pemerintah harus melihat pengelolaan negara bukan hanya dari kacamata bisnis semata, tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan rakyat dan kemandirian ekonomi jangka panjang.

Penutup

PT Krakatau Steel, sebagai salah satu industri strategis Indonesia, seharusnya mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah. Kebijakan yang mendukung industri dalam negeri dan melindungi dari serangan baja impor murah sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan industri ini. Hanya dengan dukungan yang tepat, Indonesia dapat membangun kemandirian ekonominya dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun