Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Risiko di Dunia Penerbangan: Studi Kasus Perusahaan Penerbangan di Indonesia

31 Mei 2024   10:45 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:48 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.rix.co.uk/blog/post/why-do-planes-use-kerosene

- Tantangan

  1. Pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan besar bagi industri penerbangan, termasuk Garuda Indonesia. Pembatasan perjalanan dan penurunan permintaan penerbangan mempengaruhi pendapatan dan operasi maskapai.
  2. Teknologi Baru: Kemajuan teknologi seperti pesawat listrik dan otomatisasi menghadirkan tantangan dalam hal adaptasi dan investasi.
  3. Perubahan Regulasi: Perubahan regulasi penerbangan yang terus menerus menuntut maskapai untuk beradaptasi dengan cepat dan memastikan kepatuhan.

- Peluang

  1. Transformasi Digital: Digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan. Penerapan teknologi seperti big data dan AI dapat membantu dalam manajemen risiko dan operasi penerbangan.
  2. Diversifikasi Layanan: Ekspansi ke layanan non-penerbangan seperti logistik dan pariwisata dapat membuka sumber pendapatan baru.
  3. Kemitraan dan Aliansi: Kerjasama dengan maskapai internasional dan lokal dapat membantu memperluas jaringan dan meningkatkan ketahanan terhadap risiko pasar.

Kesimpulan

Manajemen risiko adalah elemen kunci dalam memastikan keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan operasi di industri penerbangan. Garuda Indonesia, sebagai salah satu maskapai terbesar di Indonesia, telah mengimplementasikan berbagai strategi manajemen risiko yang mencakup keselamatan penerbangan, manajemen operasional, manajemen keuangan, dan kepatuhan regulasi. 

Meskipun dihadapkan pada tantangan besar seperti pandemi COVID-19 dan perubahan teknologi, peluang yang ada dalam transformasi digital dan diversifikasi layanan memberikan prospek positif bagi masa depan. Dengan pendekatan yang proaktif dan adaptif, Garuda Indonesia dapat terus meningkatkan manajemen risikonya dan tetap kompetitif di industri penerbangan global.

Referensi

  1. Kaplan, R. S., & Mikes, A. (2012). "Managing Risk: A New Framework." Harvard Business Review.
  2. Hubbard, D. W. (2009). "The Failure of Risk Management: Why It's Broken and How to Fix It." Wiley.
  3. Lam, J. (2014). "Enterprise Risk Management: From Incentives to Controls." Wiley.
  4. Garuda Indonesia. (2021). "Annual Report 2021." Garuda Indonesia.
  5. IATA (2020). "Airlines Financial Monitor." International Air Transport Association.
  6. Otoritas Penerbangan Indonesia. (2020). "Regulasi Penerbangan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun