Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Risiko di Dunia Penerbangan: Studi Kasus Perusahaan Penerbangan di Indonesia

31 Mei 2024   10:45 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:48 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1949. Sebagai salah satu maskapai terbesar di Indonesia, Garuda Indonesia memiliki jaringan penerbangan domestik dan internasional yang luas. Maskapai ini dikenal dengan komitmennya terhadap keselamatan dan layanan pelanggan.

Strategi Manajemen Risiko Garuda Indonesia

- Keselamatan Penerbangan

Garuda Indonesia memiliki komitmen kuat terhadap keselamatan penerbangan, yang tercermin dalam berbagai inisiatif dan program keselamatan. Beberapa strategi yang diterapkan meliputi:

  • Pemeliharaan Pesawat yang Ketat: Garuda Indonesia menerapkan standar pemeliharaan yang ketat untuk memastikan pesawat selalu dalam kondisi terbaik. Ini termasuk inspeksi rutin dan pemeliharaan preventif.
  • Pelatihan dan Sertifikasi Pilot: Pilot dan kru penerbangan mendapatkan pelatihan berkala dan sertifikasi ulang untuk memastikan mereka selalu siap menghadapi berbagai situasi.
  • Sistem Manajemen Keselamatan: Implementasi Safety Management System (SMS) yang mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan mitigasi risiko.

- Manajemen Operasional

Garuda Indonesia juga fokus pada manajemen operasional untuk mengurangi risiko yang terkait dengan operasi penerbangan sehari-hari. Strategi yang diterapkan meliputi:

  • Manajemen Armada: Optimalisasi penggunaan armada pesawat untuk mengurangi penundaan dan pembatalan penerbangan.
  • Pemantauan Real-Time: Penggunaan teknologi untuk memantau operasi penerbangan secara real-time dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi kritis.
  • Kontinjensi dan Rencana Darurat: Pengembangan rencana kontinjensi dan darurat untuk berbagai skenario, termasuk bencana alam dan gangguan operasional.

- Manajemen Keuangan

Risiko keuangan juga menjadi fokus utama dalam manajemen risiko Garuda Indonesia. Beberapa strategi yang diterapkan meliputi:

  • Hedging Bahan Bakar: Menggunakan kontrak hedging untuk melindungi perusahaan dari fluktuasi harga bahan bakar.
  • Diversifikasi Pendapatan: Meningkatkan pendapatan dari layanan tambahan seperti kargo udara dan kerja sama dengan perusahaan lain.
  • Manajemen Likuiditas: Memastikan likuiditas yang cukup untuk menghadapi fluktuasi pasar dan kondisi ekonomi yang tidak menentu.

- Kepatuhan Regulasi

Garuda Indonesia memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan pemerintah melalui:

  • Pemantauan Regulasi: Tim khusus yang bertugas memantau perubahan regulasi dan memastikan kepatuhan terhadap semua persyaratan hukum.
  • Kerjasama dengan Regulator: Bekerjasama dengan otoritas penerbangan dan regulator lainnya untuk memastikan kepatuhan dan mendapatkan pembaruan regulasi secara tepat waktu.
  • Audit dan Review Internal: Melakukan audit internal secara berkala untuk memastikan semua aspek operasi mematuhi regulasi yang berlaku.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun