Dalam dunia akuntansi dan financial, istilah kas sangat umum digunakan. Kas merujuk pada uang tunai yang dimiliki perusahaan, baik yang disimpan di brankas maupun dalam bentuk saldo di bank. Namun, dalam pengelolaannya, sering kali muncul tantangan yang dikenal dengan istilah selisih kas.
Selisih kas, meskipun kecil, bisa berdampak besar pada keseimbangan laporan keuangan perusahaan. Artikel ini akan membahas pengertian, penyebab, dampak, serta cara mencatat dan mengatasi selisih kas untuk memastikan keuangan perusahaan tetap terkendali.
Apa Itu Selisih Kas?
Dikutip dari website bisnis dan finansial Ukirama, selisih kas adalah kondisi ketika saldo kas fisik yang dimiliki perusahaan tidak sesuai dengan saldo yang tercatat dalam laporan keuangan. Selisih kas ini terbagi menjadi dua jenis:
-
Selisih Kas Lebih (Cash Overage): Terjadi ketika saldo kas fisik lebih besar dibanding saldo dalam laporan keuangan.
Selisih Kas Kurang (Cash Shortage): Terjadi ketika saldo kas fisik lebih kecil dibanding saldo dalam laporan keuangan.
Sebagai contoh, jika pada akhir pekan bagian keuangan perusahaan menghitung kas fisik sebesar Rp5.000.000, tetapi laporan menunjukkan saldo Rp4.500.000, maka terdapat selisih kas sebesar Rp500.000. Selisih ini, meskipun kecil, harus segera diidentifikasi penyebabnya dan diperbaiki.
Penyebab Terjadinya Selisih Kas
Selisih kas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
1. Kesalahan Input Data
Kesalahan pencatatan sering menjadi penyebab utama selisih kas. Contohnya, pembayaran listrik sebesar Rp1.000.000 dicatat sebagai pembayaran PDAM sebesar Rp1.200.000. Akibatnya, terjadi perbedaan saldo antara laporan keuangan dan kas fisik.
2. Kesalahan Kembalian Uang
Kesalahan saat memberikan kembalian juga sering menyebabkan selisih kas. Misalnya, jika dalam transaksi belanja terdapat uang kembalian yang tidak sesuai dengan nominal di struk, ini akan memengaruhi saldo kas.
3. Kelalaian atau Kecurangan
Kelalaian dalam mencatat transaksi kecil, lupa menyimpan bukti transaksi, atau bahkan kecurangan seperti penggelapan uang dapat menyebabkan perbedaan antara saldo kas fisik dan laporan.
4. Kesalahan dalam Perhitungan
Ketidaktelitian dalam menghitung jumlah uang fisik, terutama dalam denominasi kecil seperti koin, juga dapat menjadi penyebab selisih kas.