Mohon tunggu...
Rully Desthian Pahlephi
Rully Desthian Pahlephi Mohon Tunggu... Freelancer - SEO Specialist

Penulis bisnis dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memahami Laba Sebelum Fiskal: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

25 November 2024   14:10 Diperbarui: 25 November 2024   14:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laba sebelum fiskal adalah salah satu indikator penting dalam dunia bisnis dan financial. Istilah ini sering digunakan untuk menilai kinerja operasional perusahaan sebelum dampak fiskal atau pajak diperhitungkan. 

Memahami konsep ini sangat penting, terutama bagi pemilik usaha, investor, dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan. Artikel ini akan membahas pengertian laba sebelum fiskal, manfaatnya, dan cara menghitungnya dengan contoh yang mudah dipahami.

Apa Itu Laba Sebelum Fiskal?

Dikutip dari website bisnis dan keuangan Ukirama, laba sebelum fiskal atau yang dikenal dalam istilah internasional sebagai Earnings Before Tax (EBT), merupakan jumlah laba yang diperoleh perusahaan dari aktivitas operasionalnya sebelum dikurangi dengan pajak yang wajib dibayarkan. Perhitungan ini mencerminkan keuntungan murni dari operasional perusahaan, tanpa terpengaruh oleh kebijakan fiskal atau aturan pajak yang dapat bervariasi di setiap negara.

Karena pajak bukan bagian dari aktivitas operasional perusahaan, laba sebelum fiskal menjadi tolok ukur utama untuk mengevaluasi efisiensi dan produktivitas operasional. Oleh sebab itu, banyak analis dan investor yang menggunakan nilai ini untuk membandingkan kinerja perusahaan di berbagai wilayah dengan kebijakan pajak yang berbeda.

Manfaat Menghitung Laba Sebelum Fiskal

Menghitung laba sebelum fiskal memiliki berbagai manfaat, baik bagi perusahaan maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan, seperti berikut:

1. Evaluasi Kinerja Operasional

Dengan mengesampingkan pajak, perusahaan dapat mengevaluasi keberhasilan operasional inti mereka tanpa terganggu oleh faktor eksternal seperti kebijakan fiskal.


2. Membandingkan Kinerja Perusahaan

Investor sering menggunakan laba sebelum fiskal untuk membandingkan profitabilitas antar perusahaan, terutama yang beroperasi di negara dengan sistem pajak berbeda.

3. Sebagai Dasar Perencanaan Pajak

Perusahaan dapat memperkirakan jumlah pajak yang harus dibayar setelah mengetahui laba sebelum fiskal, sehingga mempermudah proses perencanaan keuangan.

4. Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan

Laba sebelum fiskal memberikan gambaran lebih jelas tentang kesehatan keuangan perusahaan secara operasional, tanpa terpengaruh oleh pengaruh pajak atau bunga utang.

Cara Menghitung Laba Sebelum Fiskal

Menghitung laba sebelum fiskal tidaklah sulit jika memahami langkah-langkahnya. Berikut adalah tahapan sederhana untuk menghitung laba sebelum fiskal:

  1. Identifikasi Pendapatan: Catat seluruh pendapatan yang diperoleh perusahaan, termasuk pendapatan dari penjualan, sewa, bunga, dan sumber lainnya.

  2. Kurangi Biaya-Biaya Operasional: Hitung biaya yang berkaitan dengan operasional perusahaan, seperti harga pokok penjualan, biaya pemasaran, dan biaya administrasi. Jangan sertakan pajak dalam perhitungan ini.

  3. Tambahkan Pendapatan Non-Operasional: Jika ada pendapatan di luar aktivitas utama perusahaan, seperti bunga deposito, tambahkan ke perhitungan.

  4. Kurangi Beban Non-Operasional: Jika perusahaan memiliki beban seperti bunga utang atau kerugian akibat selisih kurs, masukkan dalam penghitungan.

Rumus Laba Sebelum Fiskal:

Laba Sebelum Fiskal = Pendapatan Total – Biaya Operasional – Beban Non-Operasional + Pendapatan Non-Operasional

Contoh Perhitungan Laba Sebelum Fiskal

Contoh Kasus 1: Tanpa Bunga Utang

Sebuah perusahaan memiliki data keuangan sebagai berikut:

  • Penjualan bersih: Rp120.000.000

  • Harga pokok penjualan: Rp40.000.000

  • Beban administrasi: Rp20.000.000

  • Beban penjualan: Rp10.000.000

  • Pendapatan non-operasional: Rp2.000.000

  • Beban non-operasional: Rp1.000.000

Langkah perhitungan:

  1. Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
    = Rp120.000.000 – Rp40.000.000 = Rp80.000.000

  2. Laba Operasional = Laba Kotor – Beban Administrasi – Beban Penjualan
    = Rp80.000.000 – Rp20.000.000 – Rp10.000.000 = Rp50.000.000

  3. Laba Sebelum Fiskal = Laba Operasional + Pendapatan Non-Operasional – Beban Non-Operasional
    = Rp50.000.000 + Rp2.000.000 – Rp1.000.000 = Rp51.000.000

Contoh Kasus 2: Dengan Bunga Utang

Perusahaan memiliki:

  • Pendapatan bersih: Rp100.000.000

  • Harga pokok penjualan: Rp60.000.000

  • Biaya pemasaran: Rp5.000.000

  • Biaya administrasi: Rp10.000.000

  • Bunga utang: Rp2.000.000

Langkah perhitungan:

  1. Laba Kotor = Pendapatan Bersih – Harga Pokok Penjualan
    = Rp100.000.000 – Rp60.000.000 = Rp40.000.000

  2. EBIT = Laba Kotor – Biaya Operasional
    = Rp40.000.000 – (Rp5.000.000 + Rp10.000.000) = Rp25.000.000

  3. Laba Sebelum Fiskal = EBIT – Bunga Utang
    = Rp25.000.000 – Rp2.000.000 = Rp23.000.000

Memahami laba sebelum fiskal sangat penting untuk menilai profitabilitas operasional perusahaan dengan lebih akurat. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja operasional, merencanakan pajak, dan memberikan informasi yang relevan kepada investor dan pemangku kepentingan lainnya. 

Untuk mempermudah proses ini, perusahaan juga dapat menggunakan software akuntansi yang mampu menghitung laba secara otomatis dan akurat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun