Mohon tunggu...
Rully Aulia Rizalda
Rully Aulia Rizalda Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina

Dentist

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Mengembangkan Bisnis Melalui TikTok

30 November 2020   23:41 Diperbarui: 1 Desember 2020   00:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini orang semakin mudah mempromosikan bisnisnya melalui media sosial. Salah satu platform media sosial yang tengah hits, bahkan perkembangannya tergolong cepat di dunia adalah TikTok. Awalnya kita mungkin mengetahui TikTok hanya sebatas berisi konten joget atau prank. Banyak yang meremehkan TikTok karena sifatnya yang hanya hiburan semata. Padahal jika Anda mengunduh aplikasi ini dan menyimak dengan seksama, banyak pedagang online, UMKM dan pengusaha yang bergabung di TikTok.

              Akun @estehindonesia merupakan salah satu akun yang memanfaatkan TikTok untuk sosialisasi brand mereka. Es Teh Indonesia bahkan membuat divisi khusus yang menangani konten TikTok. Mereka juga memanfaatkan TikTok untuk menjaring pelamar pekerjaan di perusahaan tersebut. Para pelamar diharuskan melamar dengan cara membuat konten sekreatif mungkin melalui akun TikTok pelamar serta me-mention akun @estehindonesia atau CEO sekaligus pemilliknya @haidharwurjanto. Tim kreatif Es Teh Indonesia cukup berhasil membuat brand ini terkenal, terbukti dengan akun @estehindonesia mempunyai follower berjumlah 54.8K, sementara akun @haidharwurjanto sendiri memiliki follower lebih banyak, yakni 155.6K hingga tulisan ini dibuat.

              Selain itu ada pebisnis dan motivator @christinalie27 yang telah memiliki follower sejumlah 410.4K. Christina Lie adalah founder 101Red.com dan pemilik brand kosmetik Lumecolors yang sedang hits di kalangan kaum hawa. Christina sering berbagi tips dan trik berjualan online, cara chat dengan customer, cara menjawab pertanyaan prospek, serta memberi motivasi dan edukasi mengenai bagaimana menjadi seorang pebisnis.

              Contoh menarik lainnya adalah seorang TikTok-ers asal Korea yang tinggal di Kanada, @jeenie.weenie. Dia adalah seorang mantan pramugari Emirates Airlines yang awalnya memanfaatkan TikTok sebagai pengisi waktu luangnya di kala pandemi Covid-19. Jeenie atau lebih akrab dipanggil Sandra pada awalnya berbagi konten tentang suka duka menjadi cabin crew. Pembawaannya yang lucu dan menghibur, sangat cepat menarik perhatian audience hingga kini dia memiliki follower sebanyak 3.4M, jauh melebihi follower instagramnya yang hanya berjumlah 234K. Pembawaan Sandra yang cantik, humoris, tidak mudah baper dan kreatif memikat banyak orang. Banyak follower yang menanyakan apakah statusnya masih menjadi cabin crew, dan jati dirinya baru diutarakan setelah follower memiliki keterikatan dengan kontenk-konten yang dibuatnya. Saat ini Sandra merupakan pengusaha restoran di Kanada, dan setelah itu Sandra membuat konten yang berhubungan dengan usaha barunya.

              Algoritma TikTok nampaknya lebih bersahabat dibanding platform lainnya, sehingga jika konten video yang dibuat sifatnya menarik, konten video tersebut dapat dengan cepat masuk ke FYP (For Your Page) dan dengan cepat juga dapat menambah follower. Dengan kelebihan ini, banyak pebisnis online yang mulai beralih ke TikTok karena dianggap sebagai platform yang lebih menjanjikan.

              Alih alih berjualan secara langsung, pebisnis dengan akun TikTok banyak yang menggunakan tehnik penjualan soft selling, misalnya membuat video berisi aktivitas proses produksi, proses pengemasan barang, pengiriman barang dan lain sebagainya. Fitur yang ada di TikTok memungkinkan untuk membuat video berdurasi singkat, antara 15 detik hingga 5 menit (tergantung jumlah follower) beserta editing, penambahan musik, gambar, emoticon, pengubahan suara, penambahan efek khusus hingga beberapa pilihan filter sehingga video menjadi lebih menarik untuk ditonton. Dalam video tersebut, pebisnis dapat akan menyebutkan brand dan menginformasikan dapat diakses melalui marketplace mana saja. Selain itu, biodata TikTok bisa terhubung dengan akun Instagram dan YouTube sehingga memudahkan follower untuk mengakses produk tersebut. Banyak testimoni pebisnis online yang menyatakan peningkatan positif dari penjualan produk mereka setelah mereka mulai aktif menggunakan TikTok.

              Sekarang, bagaimana tips personal branding dan marketing melalui Tiktok? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan :

  • Memulai dengan merubah akun menjadi TikTok bisnis.
  • Membuat konten edukasi terkait bisnis Anda. Misalnya bisnis Anda adalah skincare, buatlah edukasi mengenai pentingnya merawat kulit, hal yang sebaiknya dihindari agar mendapat kulit yang terawat, dan edukasi lainnya yang berhubungan dengan produk yang Anda miliki.
  • Membuat konten proses perjuangan Anda dalam membangun bisnis Anda, contohnya saat memulai bisnis di awal, bagaimana menghadapi penolakan investor serta bagaimana cara bangkit dari kegagalan.
  • Membuat konten proses produksi produk Anda. Perlihatkan saat produk dibuat oleh tenaga manusia atau tenaga mesin. Audience menyukai video dengan konsep seperti ini.
  • Membuat konten pengemasan produk yang sudah dipesan sampai siap dikirim.
  • Membuat konten proses promosi dan strategi marketingnya, misalnya cerita pengalaman saat meng-endorse influencer atau selebgram serta hubungannya dengan penjualan produk.
  • Menggunakan musik yang sedang tren di TikTok, agar konten tersebut lebih mudah masuk ke FYP.
  • Memaksimalkan fitur yang ada, misalnya voice, filter, sticker atau emoticon agar konten lebih menarik.
  • Membuat caption yang memikat
  • Menambahkan subtitle setiap ucapan Anda, karena tidak semua audience dapat mengaktifkan volume saat menonton.
  • Menambahkan tagar (hastag).
  • Menayangkan di waktu yang tepat. Untuk mengetahui waktu yang paling tepat, Anda perlu melakukan riset untuk menentukan waktu terbaik untuk posting.
  • Pasang TikTok ads agar lebih maksimal dalam mengembangkan bisnis Anda.

Tidak ada yang pernah menyangka platform ini dapat melejit dengan cepat sejak pertama kali diluncurkan, meski pernah dilarang di India dan ada isu larangan di Amerika Serikat. Pendiri TikTok adalah seorang laki-laki asal Cina, Zhang Yiming yang mendirikan perusahaan induk TikTok, Byte Dance pada tahun 2012. Awalnya TikTok didirikan untuk mengabadikan momen berharga dengan kreatif dalam bentuk video singkat. Kemudahan fitur yang disajikan TikTok membuat siapa saja mudah menjadi konten creator tanpa memikirkan proses editing yang rumit.

Aplikasi ini awalnya bernama Douyin yang diluncurkan di Cina pada tahun 2016. Aplikasi ini kemudian dikembangkan ke luar negeri dengan nama TikTok agar lebih menarik. Perusahaan riset aplikasi Sensor Tower menobatkan Tiktok  sebagai aplikasi terlaris dengan total unduhan lebih dari 63,3 juta di perangkat iOS maupun Android pada Agustus 2020 (tekno.kompas.com). Dari sumber yang sama, dinyatakan negara yang paling banyak mengunduh aplikasi ini adalah Indonesia, yang menyumbang 11% dari total unduhan. Dengan perkembangan pesat seperti yang digambarkan di atas, TikTok dapat  menjadi alternatif platform yang dapat dipakai untuk mengembangkan bisnis Anda. Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun