Mohon tunggu...
Rulli Wulandari
Rulli Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa FIK UI 2020

hallo, salam kenal, salam sehat untuk kita semua..

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menciptakan "Trust" Keluarga Pasien dengan Menjadi Perawat Profesional

28 Juni 2021   17:37 Diperbarui: 28 Juni 2021   17:43 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan pasien dalam mencapai sehat jasmani maupun rohani sangat bergantung pada hubungan yang terjalin antara pasien dan pemberi asuhan keperawatan. Dimana dengan sikap saling percaya antara perawat dan pasien, maka akan memudahkan perawat dalam menganalisa masalah yang ada, menetapkan diagnosa keperawatan dan menentukan intervensi (rencana) keperawatan yang akan diambil. 

Selain itu, bina hubungan saling percaya antara keluarga pasien dan perawat tidak kalah penting, karena keluarga berperan penting sebagai sumber informasi yang dapat digali oleh perawat, dan sebagai care giver ketika pasien diperbolehkan pulang atau rawat jalan.

Di Amerika, berdasarkan Forbes statistika America's Most & Least Trusted Profession 2020, perawat menduduki peringkat pertama. Jejak pendapat tahun 2020 mengungkapkan bahwa 89% orang Amerika menilai kejujuran dan standar etika perawat sebagai "tinggi'' atau "sangat tinggi", bahkan lebih tinggi daripada angka pengaturan rekor tahun lalu. 

Dengan adanya dasar hukum yakni Undang-undang keperawatan No. 38 tahun 2014, menjadikan perawat sebagai suatu profesi yang kokoh dan memiliki landasan-landasan hukum. 

Pada pasal 1 ayat 3 disebutkan, pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit (Pemerintah Republik Indonesia, 2014).

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mudah tergiring opininya akibat berita atau informasi yang belum tentu kebenarannya, sehingga menilai semua perawat sama dan masih banyak yang beranggapan bahwa profesi perawat adalah pembantu dokter, dan beberapa orang menganggap remeh profesi perawat, serta berprilaku kasar terhadap perawat.

Namun, seorang perawat yang tidak profesional pun dapat mencoreng nama baik profesi ini. 

Tak bisa dipungkiri, citra perawat sempat tecoreng akibat kasus asusila yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Selasa (19/01/2021) silam. 

Dimana seorang perawat melakukan adegan asusila (mesum) dengan pasien Covid-19. Hal tersebut mencerminkan seorang perawat yang tidak profesional.

Selain itu, perilaku yang tidak menyenangkan dari keluarga pasien pun pernah diperoleh oleh seorang perawat. Seperti yang terjadi di Rumah sakit Siloam Sriwijaya Palembang pada jum'at 16 April 2021, seorang perawat dianiaya oleh keluarga pasien. 

Sehingga menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Adapun menjalin hubungan saling percaya antara perawat, pasien, dan keluarga pasien sangatlah penting untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti di RS Siloam Palembang tersebut. Nah, hal apa saja sih yang dibutuhkan untuk membangun "trust" atau rasa percaya keluarga pasien terhadap seorang perawat?

Membangun "trust" atau rasa percaya keluarga pasien terhadap seorang perawat salah satunya dengan menjadi perawat profesional. Menjadi perawat profesional dengan menempuh pendidikan melalui perguruan tinggi serta lulus uji kompetensi, kemudian bekerja dengan menerapkan nilai-nilai profesional yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. American Association of Colleges of Nursing (AACN, 1998) mengidentifikasi esensi nilai untuk perawat profesional yakni: altruisme, otonomi, martabat manusia, integritas, dan keadilan sosial.

Altruisme adalah peduli bagi kesejahteraan orang lain. Adapun altruisme itu sendiri tercermin dari kepedulian perawat pada kesejahteraan pasien, teman sesama perawat, dan penyedia layanan kesehatan lainnya. 

Serta sikap yang diterapkan antara lain caring, commitment, tekun serta tabah. 

Seperti pada artikel kompas, seorang perawat bernama Rebecca Benson yang selamat dari tabrakan beruntun 130 mobil di Texas, Amerika serikat (AS), berhasil merangkak keluar kemudian tetap berangat untuk bekerja. 

Sikap kepedualiannya terhadap pasien yang ada di rumah sakit merupakan bentuk cerminan dari nilai-nilai altruisme yang ia terapkan, ia tetap berangkat kerja walaupun mengalai memar di bagian leher, bahu serta siku kiri.

Otonomi adalah hak yang dimiliki seseorang untuk menentukan nasibnya sendiri. Otonomi tercermin ketika perawat menghormati hak pasien untuk membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka, hak untuk memilih mana yang terbaik versinya. Seperti pasien yang berhak menentukan mau atau tidaknya ia diberikan obat yang telah dokter intruksikan, perawat wajib menghormati keputusan pasien.

Martabat manusia adalah penghormatan atas nilai yang melekat dan keunikan individu dan populasi. Dalam praktik profesional, martabat manusia tercermin ketika perawat menghargai dan menghormati semua pasien dan kolega. 

Dalam hal ini, sering ditemukan beberapa keyakinan pasien seperti tidak mengkonsumsi ayam, perawat wajib menghormati nilai yang melekat atau budaya yang dianut pasien dan mendiskusikan bersama dietisen untuk gizi seimbang yang baik untuk pasien mesti tidak mengkonsumsi ayam.

Integritas bertindak sesuai dengan kode etik yang sesuai dan standar praktik yang ada. Integritas tercermin dalam praktik profesional saat perawat jujur dan memberikan asuhan berdasarkan kerangka etika yang ada dalam profesinya. 

Contohnya perawat bekerja sesuai SOP yang telah ditentukan, berprilaku jujur menyampaikan segala kondisi yang dialami klien, dan tidak menutup-nutupinya.

Keadilan sosial menjunjung tinggi prinsip moral, hukum, dan humanistik. Nilai ini tercermin dalam praktik profesional saat perawat bekerja untuk memastikan perlakuan yang sama dan tidak membedakan satu dengan yang lainnya.

Kemudian salain kelima hal diatas, kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perawat seperti mampu memberikan komunikasi terapeutik, mampu bekerja dengan baik sesuai SOP dan sebagainya, juga akan membantu terbentuknya rasa percaya atau trust baik perawat dengan pasien maupun dengan keluarga. Ketika seorang perawat memberikan asuhan keperawatan, ada 3 fase yang dilaluinya, yakni fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi. 

Pada fase orientasi perawat menyapa pasien dan memperkenalkan diri sehingga terbentuk bina hubungan saling percaya, kemudian dilanjutkan fase kerja, dan diakhiri dengan fase terminasi. 

Memberikan asuhan keperawatan sesuai tatanan atau aturan yang ada, akan menjauhkan segala hal-hal yang tidak diinginkan seperti kasus penganiayaan perawat di RS siloam tidak terjadi kembali.

Kesimpulannya membangun trust keluarga pasien yakni dengan menjadi perawat profesional, menerapkan nilai-nilai professional yang meliputi altruisme, otonomi, martabat manusia, integritas, dan keadilan sosial sehingga terbina hubungan saling percaya antara perawat, pasien, dan keluarga yang berdampak pada keberhasilan pemulihan kondisi maupun keberhasilan dalam pemberian asuhan keperawatan serta meminimalkan kejadian yang tidak diharapkan seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

REFERENSI

Kozier & Erb's. 2016. Fundamentals of Nursing, Concepts, Process, and Practice. Tenth Edition. USA. Pearson

Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 38 tentang Keperawatan. 1--32.

Nurse.org, 19 Januari 2021, Nurses Ranked Most Trused Profession 19 Years in a Row, diakses pada tanggal 19/05/2021 pukul 16.30, Nurses Ranked Most Trusted Profession 19 Years in a Row | Nurse.org

Detik news, 16 April 2021, Perawat RS Siloam Diminta Sujud, Lalu ditendang Keluarga Pasien, diakses pada tanggal 19/05/2021 pukul 17.05, Perawat RS Siloam Diminta Sujud, Lalu Ditendang Keluarga Pasien (detik.com)

Kompas.com, 13 Februari 2021, Cerita Perawat Terlibat Tabrakan Beruntun 130 Mobil dan Tetap Berangkat Kerja, diakses pada tanggal 22/05/2021 pukul 21.51, Cerita Perawat Terlibat Tabrakan Beruntun 130 Mobil dan Tetap Berangkat Kerja Halaman all - Kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun