Membangun "trust" atau rasa percaya keluarga pasien terhadap seorang perawat salah satunya dengan menjadi perawat profesional. Menjadi perawat profesional dengan menempuh pendidikan melalui perguruan tinggi serta lulus uji kompetensi, kemudian bekerja dengan menerapkan nilai-nilai profesional yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. American Association of Colleges of Nursing (AACN, 1998) mengidentifikasi esensi nilai untuk perawat profesional yakni: altruisme, otonomi, martabat manusia, integritas, dan keadilan sosial.
Altruisme adalah peduli bagi kesejahteraan orang lain. Adapun altruisme itu sendiri tercermin dari kepedulian perawat pada kesejahteraan pasien, teman sesama perawat, dan penyedia layanan kesehatan lainnya.Â
Serta sikap yang diterapkan antara lain caring, commitment, tekun serta tabah.Â
Seperti pada artikel kompas, seorang perawat bernama Rebecca Benson yang selamat dari tabrakan beruntun 130 mobil di Texas, Amerika serikat (AS), berhasil merangkak keluar kemudian tetap berangat untuk bekerja.Â
Sikap kepedualiannya terhadap pasien yang ada di rumah sakit merupakan bentuk cerminan dari nilai-nilai altruisme yang ia terapkan, ia tetap berangkat kerja walaupun mengalai memar di bagian leher, bahu serta siku kiri.
Otonomi adalah hak yang dimiliki seseorang untuk menentukan nasibnya sendiri. Otonomi tercermin ketika perawat menghormati hak pasien untuk membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka, hak untuk memilih mana yang terbaik versinya. Seperti pasien yang berhak menentukan mau atau tidaknya ia diberikan obat yang telah dokter intruksikan, perawat wajib menghormati keputusan pasien.
Martabat manusia adalah penghormatan atas nilai yang melekat dan keunikan individu dan populasi. Dalam praktik profesional, martabat manusia tercermin ketika perawat menghargai dan menghormati semua pasien dan kolega.Â
Dalam hal ini, sering ditemukan beberapa keyakinan pasien seperti tidak mengkonsumsi ayam, perawat wajib menghormati nilai yang melekat atau budaya yang dianut pasien dan mendiskusikan bersama dietisen untuk gizi seimbang yang baik untuk pasien mesti tidak mengkonsumsi ayam.
Integritas bertindak sesuai dengan kode etik yang sesuai dan standar praktik yang ada. Integritas tercermin dalam praktik profesional saat perawat jujur dan memberikan asuhan berdasarkan kerangka etika yang ada dalam profesinya.Â
Contohnya perawat bekerja sesuai SOP yang telah ditentukan, berprilaku jujur menyampaikan segala kondisi yang dialami klien, dan tidak menutup-nutupinya.
Keadilan sosial menjunjung tinggi prinsip moral, hukum, dan humanistik. Nilai ini tercermin dalam praktik profesional saat perawat bekerja untuk memastikan perlakuan yang sama dan tidak membedakan satu dengan yang lainnya.