Memang tak mirip juga dengan Batistuta yang langsung meraih scudetto di musim pertamanya, Cesc baru bisa meraih piala juara La Liga di musim keduanya. Tapi ia menutup musim pertamanya dengan gelar Copa Del Rey, piala Super Spanyol, piala Super Eropa dan satu piala dunia antar klub.
Jadi, apa ada yang salah dengan hijrah-nya Fabregas?
Luis Figo
Bicara soal hijrah tentu tak lengkap apabila tak bicarakan soal Luis Figo. Kepindahan senior Cristiano Ronaldo ini dari Barcelona ke sang rival Real Madrid sungguh tak disangka-sangka, termasuk saya. Alasan apalagi yang dicari? Gelar juara sudah ia dapatkan di Barcelona lalu apa motivasinya pindah? Apalagi hijrahnya ke tim musuh bebuyutan, duuhh…
Saya hanya bisa geleng-geleng kepala disaat Figo kesulitan untuk mengambil tendangan penjuru saat lawatannya kembali pertama kali ke Nou Camp (Entah Geleng-geleng kepala karena rasa kasihan atau karena emosi). Botol-botol minuman yang dilemparkan kearahnya rasanya cukup mewakili rasa sakit hati dan amarah para supporter. Belum termasuk spanduk-spanduk yang menyatakan bahwa Figo adalah seorang penghianat, seorang Judas!
Jadi apakah kita bisa mulai mendefinisikan satu persatu hal yang menjadi alasan seseorang hijrah?
Ambisi untuk meraih juara liga jadi penggerak utama seorang Batistuta dan Fabregas pindah klub. Tapi bukan itu yang jadi motivasi seorang Figo untuk menyeberang ke klub rival. Toh hasil perolehan juara liganya pun sama, dua kali di Barcelona dan dua kali juga ia dapat di Madrid. Ballon D’or yang ia menangkan pun lebih karena prestasinya di Barcelona.
Atau apakah bisa dibilang soal tantangan baru? Atau kejenuhan yang terjadi antar sesama pemain?
Atau alasan tawaran gaji yang lebih menggiurkan? Kalau bicara soal tekanan di tempat asal, hal ini berlaku tidak hanya pada pemain tapi juga para pelatih/manajer. Target untuk terus berprestasi yang bertendensi menimbulkan tekanan dan stress dialami oleh seorang Guardiola. Terakhir kompartriotnya Luis Enrique merasakan hal yang serupa sehingga memutuskan untuk hijrah dari Barcelona.
Seorang pemain yang sudah memutuskan untuk pindah pasti memiliki alasan dan kemauan yang kuat sehingga mengambil keputusan hijrah. Hal ini juga harus dibarengi dengan kekuatan mental untuk menghadapi ‘nyinyiran’, cemoohan dan sejuta caci maki yang akan dilontarkan oleh para fans. Mental baja yang dimiliki oleh Luis Figo, Matz Hummel dan terakhir Gonzalo Higuain patut kita acungi jempol. Tentu bukan semata soal emosional yang mereka pertimbangkan saat berhadapan dengan sodoran kontrak baru. Applause juga saya berikan untuk Fernando Torrez yang sudah berkelana sekian lama namun akhirnya pulang kampong juga ke Atletico.