Bapak Bd selaku pemangku wilayah sungai berharap adanya kegiatan-kegiatan khususnya dari mahasiswa sendiri juga ikut bekerja sama dan ikut bantu dalam kegiatan bersih-bersih sungai jadi merasakan secara langsung kegiatan pembersihan lingkungan, tidak hanya wawancara dan membaca, tetapi langsung ikut serta kegiatan. Masyarakat sebagai pemangku, pendidik juga merasakan dan mahasiswa juga bisa mepraktekan secara langsung, tidak hanya dengan wacana dan membaca dari berita saja mengenai karakter masyarakat di wilayah seperti sungai, tetapi menjadi tahu persis bagaimana kondisi sungai di wilayah kami.
“Namun semua itu kita kembalikan kepada masyarakat mungkin di wilayah kami bisa kami atur, kami sarankan seperti itu, namun jika diatas masih kotor kalau masih sama saja membuang sampah jadinya yang bawah juga akan tetap merasakan. Intinya adalah harus sama-sama memiliki kesadaran masing-masing mengenai dampak pembuangan sampah di sungai, jika diatas di bawah sudah dibersihkan tetapi diatas masih saja membuang, sama saja percuma. Sehingga peran masyarakat sangat diperlukan” ujarnya.
Meski tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, kepala RT papringan tetap optimis bahwa kondisi sungai mereka akan membaik. Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, mahasiswa, masyarakat, dan berbagai organisasi, impian untuk melihat kembali sungai Gadjah Wong yang bersih dan indah bukanlah hal yang mustahil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H