Mohon tunggu...
Ruli Trisanti
Ruli Trisanti Mohon Tunggu... Guru - pengajar

pengajar yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Candu Rindu

10 November 2023   12:40 Diperbarui: 10 November 2023   13:16 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendesir angin kalbu.

Aroma resah menebar

membongkar semua hasrat

hasratku, hasratmu dalam secawan

embun dingin dan tawar

bercampur kelopak layu

pun wanginya tiada hempas

barang selimit saja.

Siapa tak terbuai

kibasan-kibasan untaian sutra

wangi gadis. wangi perjaka

wangi gelora gejolak dada.

Ah, rindu candu kalbu

merebah tubuh tercandu rindu.

Sungguh pesona menggilas logika!

Kucumbui rindu penuh rayu

kuhamburkan segala nestapa

luapan luka, juga desah tawa

dalam ranum kalbu, lapang jiwa.

Mendesir ia

aroma resah

aroma wangi rindu tiada rupa

lebur denganmu. Lenyap tak berbenda



Yogyakarta, 10 November 2023


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun