Mohon tunggu...
Ruli Trisanti
Ruli Trisanti Mohon Tunggu... Guru - pengajar

pengajar yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Hatiku yang Merapuh

3 Oktober 2023   09:07 Diperbarui: 3 Oktober 2023   09:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di awal fajar ketika embun dan debu saling bertaut

aku tersentak oleh imaji jiwaku berpetualang semalaman,

imaji yang melelahkan sesungguhnya.

Imaji yang menyentakkan kesadaranku di ujung nadir.

Ya, kesadaran bahwa hatiku telah merapuh.

Di awal fajar ketika kusadari hatiku telah merapuh,

telah kuinsyafi ketulusan telah mengabur darinya.

Aku sedang mengejawantah dalam harapan.

Aku sedang membandingkan diriku

dengan keranuman-keranuman serupa hembusan surgawi.

Aku sedang memaksa hatiku menyerupainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun