Ayat ini turun berkaitan dengan para pembesar musyrik Makkah yang tidak menginginkan kehadiran orang-orang miskin didekat Nabi. Anggapan orang musyrik, jika orang-orang miskin itu tidak ada bersama Nabi, mungkin mereka mau mendengarkan dakwah nabi. Allah pun mengingatkan Nabi untuk tidak diskriminatif.
4. Cara Mengetahui Asbabun Nuzul
Para  ulama telah  sepakat  bahwa  cara  untuk mengetahui Asbabun Nuzul harus bersifat tauqiifi, yaitu  melalui  riwayat sahih dari Nabi Muhammad saw dan para sahabat yang menyaksikan  langsung  turunnya suatu ayat.  Sesuatu yang disampaikan para sahabat dihukumi marfu'(dimaafkan). Akan  tetapi,  apabila  riwayat  tersebut datang dari tabi'in maka tidak dapat diterima kecuali  dikuatkan  oleh  hadis  mursal  lainnya yang datang dari kibar attabi'in, seperti Mujahid, Ikrimah, Sa'id bin Jubair, Sa'id bin Musayyab,  Hasan  alBasri  dan  lainnya.
Dengan  demikian, dalam  menerima Asbabun  Nuzul  ayat  perlu  kehati-hatian  agar tidak  terjebak  pada  riwayat  yang  tidak  benar bahkan dapat dikatakan  palsu. Al-Wahidi  menegaskan kepada  kita bahwa mengetahui Asbabun Nuzul bukan melalui sebuah  persangkaan  atau  ijtihad.  Ibnu Sirrin adalah seorang ulama tabiin yang alim, ia pernah memeriksa riwayat secara terperinci. Dalam hal ini, ia harus mengadakan beberapa pemeriksaan dan penyelidikan tentang Asbabun Nuzul. Untuk itu, orang-orang yang  ingin  mengambil  Asbabun  Nuzul  harus berdasarkan riwayat  dari  perkataan sahabat,  yaitu sighat yang  berjalan  di  atas sanad, sebab melalui sighat ini dapat dipastikan bahwa dia adalah asbabun nuzul. Sighat itu sendiri adalah pernyataan yang menunjukkan kesepakatan antara dua pihak yang berakad, sighat dapat berupa ucapan, perbuatan, atau tulisan. Berikut adalah beberapa contoh mengenai peristiwa Asbabun Nuzul;
- Konflik Sosial, seperti ketegangan antara suku Aus dan Khazraj.
- Kesalahan Besar, seperti seorang sahabat yang shalat dalam keadaan mabuk.
- Pertanyaan, seperti pertanyaan Ummu Salamah yang menyebabkan turunnya ayat 195 surat Ali Imron.
- Perdebatan, seperti perdebatan umat Islam dan Yahudi tentang kiblat yang paling utama
- Durhaka, seperti kaum Quraisy yang durhaka kepada Nabi Muhammad SAW.
- 5. Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul
- Ayat-ayat Al-Qur'an turun dengan dua cara, Pertama, ayat Ibtida'i, yaitu turunnya suata ayat tanpa sebab khusus, keadaan ini adalah  yang  paling  banyak  dalam  Al-Qur'an. Kedua, ayat Sababi, yaitu turunnya suatu ayat dengan diiringi suatu peristiwa atau karena sebuah  pertanyaan. Dalam hal ini, mengetahui asbabun nuzul menjadi  syarat dasar yang harus dimiliki seorang  mufassir. Manfaat mengetahi Asbabun Nuzul sebagai berikut;
- Untuk mengetahui hikmah yang terkandung dalam syariat yang diturunkan. Dengan mengetahui hikmahnya, keimanan orang-orang Islam akan bertambah dan menimbulkan keinginan untuk melaksanakan   hukum-hukum Allah dan pengamalan terhadap kitab-Nya.
- Untuk  mengkhususkan  hukum  yang terkandung  dalam  ayat  tersebut  sesuai dengan  sebab  turunnya.  Menurut para ulama yang menyatakan bahwa ayat tersebut harus dipahami  sesuai  dengan  sebab  khusus.
- Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan  ayat  Al-Qur'ann  turun, sebagaimana  yang  dilakukan  Aisyah saat  meluruskan  kekeliruan  Marwan yang menunjuk Abdurrahman bin Abu Bakar sebagai orang yang menyebabkan   turunya   ayat, "Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya "Cis "bagi   kamu keduanya," (QS. Al-Ahqaf: 17). Untuk meluruskan kekeliruan ini, Aisyah berkata  kepada  Marwan, "Demi Allah bukan  dia  yang  menyebabkan  ayat  ini turun.   Dan   aku   sanggup   untuk menyebutkan siapa orang yang sebenarnya."
- Menolak anggapan adanya pembatasan pada  ayat  yang  secara dahir terdapat pembatasan. Mengatasi  keraguan  ayat yang  diduga  mengandung  pengetian Umum, yang dimaksud dengan pembatasan ialah suatu ayat yang diturunkan  sehubungan  dengan  orang-orang  kafir  yang  tidak  mau  makan sesuatu  kecuali  yang  telah  mereka halalkan  sendiri.  Dan  mengharamkan apa  yang  telah  Allah  halalkan  dan mehalalkan yang telah Allah  haramkan.
- Memudahkan  untuk  menghafal  dan memahami ayat, serta untuk memantapkan  wahyu  ke  dalam  hati orang yang mendengarnya.
Â
- KesimpulanÂ
- Asbabun Nuzul merupakan sebab-sebab yang megiringi diturunnya ayat-ayat Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai jawaban-jawaban dari pertanyaan para sahabat Nabi. Serta perkembangan sejarahnya dari abad-keabad dari sejarah dan ucapan Nabi, sarana memahami Al-Qur'an, dan dikaji khusus menjadi disiplin ilmu sendiri. Perlunya mengetahui Asbabun Nuzul adalah untuk menghindari kekeliruan dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an dan perintah-perintah yang ada didalamnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI