"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada ALLAH". Â (QS.Ali Imran 110).
Umat Islam harus kembali ke jatidirinya, kembali ke fitrahnya sebagai "khairu ummah", umat terbaik yang dipilih ALLAH, yakni tipikal manusia unggul sebagai penebar kebajikan bagi seluruh umat manusia di bumi ini, menjadi rahmat bagi semesta alam. Kriteria umat terbaik ada tiga, pertama senantiasa mengajak manusia kepada kebaikan.Â
Kedua, mencegah dari segala kemungkaran dan ketiga, beriman kepada ALLAH. Dua dari tiga kriteria tersebut adalah dalam konteks kesalehan sosial, berhubungan dengan hablum minannas, dan satu kriteria terkait dengan hubungan vertikal, hablum minallah yakni dalam konteks keimanan kepada ALLAH.
Keimanan kepada ALLAH tentu dalam pengertian manifestasi keyakinan yang wujud kedalam perbuatan, bukan sekedar keimanan verbal, melainkan aplikatif, bermanfaat bagi sesama dan lingkungan dimana seorang mukmin bermukim.Â
"Khairunnaas anfa uhum linnas", sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya, demikian sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam, karena itulah di setiap ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah, disamping untuk menebar manfaat, juga disimbolisasikan untuk membersihkan diri dari semua hal yang mengotori fitrahnya. Mengapa fitrah ? ya fitrah itu artinya keadaan yang sesungguhnya. Kata fitrah dalam Alquran terdapat pada 19 ayat. Namun dari sekian banyak ayat Alquran, hanya surat Ar Rm ayat 30 lah yang secara eksplisit menyebutkan kata fitrah. Dalam ayat tersebut ALLAH Ta'ala berfirman:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama ALLAH; (tetaplah atas) fitrah ALLAH yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah ALLAH. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"
Fitrah secara etimologis, berasal dari akar kata f-t-r (fa-tho-ro) dalam bahasa Arab () yang berarti "membuka" atau "menguak". Bisa juga berarti perangai, tabiat, kejadian, asli, agama, ciptaan. Fitrah juga mempunyai makna "asal kejadian", "keadaan yang suci", dan "kembali ke asal".karena itulah Idul Fitri sering dimaknai sebagai "kembali ke keadaan suci tanpa dosa".
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata fitrah secara terminologis diartikan sebagai sifat asli, bakat, pembawaan perasaan keagamaan. Fitrah manusia dalam konteks religiusitas adalah beriman Islam. Tegasnya, fitrah atau keadaan jiwa (ruh) asli umat manusia adalah mengakui eksistensi ALLAH (QS. Al-A'raf ayat 172). Menurut saya, untuk memudahkan pemahaman, fitrah itu ibarat "factory reset" pada suatu produk software, "back to factory setting" atau dikembalikan kepada setelan pabriknya.
Manusia terlahir fitrah, bersih, orisinal dengan nalurinya sebagai mahluk sosial (zoon politicon), selanjutnya orang tua serta lingkunganlah yang menjadikan kondisi fitrah tersebut terdegradasi bahkan tereduksi. Oleh karena itulah perlu dievaluasi, perlu muhasabah serta mengasah kecerdasan spiritual agar seseorang sadar diri untuk kembali kepada fitrahnya. Fitrah manusia antara lain juga adalah cenderung kepada kebaikan dan kebenaran, maka kembalikan posisi dan kondisi hati ini kepada fitrahnya.
Menjadi fitrah ialah kondisi  netral pada diri manusia dan ia tidak terikat serta terpasung oleh keinginan dan keperluan duniawi semata lalu berlapang dada serta jiwa yang tentram dan tenang ( Nafs mutmainnah). Fitrah terbesar manusia hanya punya satu tujuan yaitu selalu ingin kembali kepada ALLAH. Imam Bukhari mengatakan, fitrah manusia itu tidak lain adalah berserah diri, penuh keselamatan, to be a moslem, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam, "Tidak ada seorang pun yang dilahirkan, kecuali ia terlahir dalam keadaan fitrah. Maka orangtuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, Nasrani, atau Majusi" (HR. Bukhari).
Sedangkan pengertian fitrah menurut Imam Al Ghazali (Baihaqi, 2014) adalah suatu sifat dasar manusia yang di bekali sejak lahir, yaitu,
1. Â Â Â Beriman kepada ALLAH
2. Â Â Â Kemampuan dan kesediaan untuk menerima kebaikan dan keburukan atas dasar kemampuan untuk menerima pendidikan dan pengajaran.
3. Â Â Â Dorongan keingintahuan untuk mencari hakikat kebenaran yang merupakan daya untuk berpikir.
4. Â Â Â Dorongan biologis yang berupa syahwat dan instink
5. Â Â Â Kekuatan-kekuatan lain dan sifat-sifat manusia yang dapat di kembangkan dan di sempurnakan.
Fitrah merupakan semua bentuk potensi yang telah dianugerahkan oleh ALLAH kepada manusia sejak proses penciptaannya di alam rahim, Â guna kelangsungan hidupnya di atas dunia.Â
Potensi inilah  yang perlu dikembangkan untuk mencapai maqamat "khairu ummah", sebagaimana yang di diFirmankan oleh ALLAH Ta'ala dalam QS. Ali Imran ayat 110. Maka itulah pelaksanaan rukun Iman dan rukun Islam tak lain sebagai jalan terbaik mengaktifkan fitrah kemanusiaan sepanjang hayat. Wallahu a'lam bisshowab. (*).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI