Karena itu terus pelajari hal ini dan makin tingkatkan kewaspadaan, jangan mudah percaya kepada siapapun dan informasi apapun sebelum terbukti kebenarannya, jadilah intelijen bagi diri sendiri dan komunitas masing masing, upayakan langkah ketahanan informasi. Lalu bekali diri kita dengan wawasan pengetahuan umum yang luas supaya tidak gampang percaya, selanjutnya bersikaplah bijak dalam memilah serta memilih berita.Â
Bahaya hoax ini, jika tidak ditangkal sejak dini, akan menjadi masalah rumit di kemudian hari. Jadi makin cepat pemberitraan atau infomasi bohong terungkap kebenarannya, maka dapat mencegah kerisauan sosial atau dapat pula mengurangf potensi konflk. Bagi pihak yang memang berniat tidak baik, kemasan informasi hoax bisa dimanfaatkan untuk menghasut atau memprovokasi  pihak lain, termasuk kampanye hitam (black campaign)dalam dunia politik.
Namun ada juga yang menjadikan hoax untuk mengejar keuntungan dengan menarik sebanyak-banyaknya pembaca untuk mengunjungi situs-situs tertentu di internet, inilah kemudian yang disebut sebagai industri hoax, ada sisi komersil karena pameo lama dalam dunia media "bad news is good news" masih berlaku. Publik masih senang dengan ragam sensasi ketimbang memikirkan esensi, akhirnya malah mudah sekali menjadi korban hoaks Â
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, sudah ada undang-undang yang khusus mengatur penyebaran informasi dan transaksi elektronik (UU-ITE). Secara teknis, disamping melakukan klarifikasi narasumber berita awal, kita juga bisa melakukan kroscek setiap berita atau informasi yang bertendensi provokatif.Â
Dengan menggunakan perangkat mesin pencarian di internet kita bisa mengecek ulang, membandingkan informasi dengan informasi lainnya hingga memeriksa keaslian tautannya, baik berupa foto-foto hingga video pendukungnya. Kita juga dapat memeriksa alamat website yang terkait.Â
Mari kita tangkal hoax, jangan sampai hal itu menjadi rantai pembenaran yang mengundang petaka, sebab  jika tidak segera ditangkal akan merusak tatanan sosial kemasyarakatan , atau meminjam istilah Paul Jozef Goebbels (1943)- "kebohongan yang diulang-ulang, akhirnya akan menjadi kebenaran yang dipercaya publik !" (*).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H