Mohon tunggu...
rully sanjaya
rully sanjaya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanya seorang rakyat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

8 cara untuk mengenal potensi diri kita.

11 Agustus 2012   14:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56 8895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pertama, kenalilah aktivitas apa yang paling kita cintai. Maka disanalah terdapat potensi luar biasa kita. Aktivitas yang selalu ingin kita lakukan baik dalam keadaan lapang ataupun sempit.

Kedua, kenalilah aktivitas apa yang paling membuat kita begitu asyik. Seolah tanpa bosan melakukannya berlama-lama. Begitu enjoy dan tanpa beban ketika sedang mengerjakannya.

Ketiga, kenalilah aktivitas apa yang paling mudah dan cermerlang yang biasa kita lakukan. Biasanya jika kita melakukan aktivitas itu akan bersemangat dan merasa tidak kesulitan.

Keempat, kenalilah aktivitas yang menjadi impian sejak lama. Sebuah potensi terkadang berasal dari impian masa kecil yang menggerakkan alam bawah sadar untuk mewujudkannya. Seperti Burt Rutan yang ketika masih berusia 14 tahun bermimpi dapat pergi ke luar angkasa dan singgah di bulan. Lalu impian itu menjadi kenyataan setelah ia berhasil membuat SpaceShipOne, sebuah pesawat super cepat luar angkasa pertama di dunia.

Kelima, tanyakan pada orang lain tentang potensi yang kita miliki sebenarnya. Agar penilaian yang diberikan lebih bersifat objektif. Terkadang orang lain atau orang terdekat kita lebih mengetahui tentang kemampuan kita ketimbang diri kita sendiri.

Keenam, kenalilah aktivitas apa yang paling cepat kita pelajari. Misal suatu keterampilan yang mudah sekali kita mengerti setelah dipelajari, kemudian kita bisa menekuninya sepenuh hati.

Ketujuh, kenalilah kecerdasan berganda. Tentu kita sudah mengenal 8 kecerdasan yang sering didengung-dengungkan Profesor Howard Gardner. Kecerdasan linguistic, visual-spasial, intrapersonal, interpersonal, logic-matematik, bodi-kinestetik, musical, dan naturalis. Dari situlah kita bisa mengenal potensi kita yang sesungguhnya.

Kedelapan, dengan metode kartu panggilan. Yakni mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang kita lakukan dalam tiga kelompok. Kelompok pertama, aktivitas yang sesuai potensi. Kelompok kedua, aktivitas yang meragukan. Kelompok ketiga, aktivitas yang tidak sesuai dengan potensi. Lalu carilah dari kelompok pertama aktivitas yang paling sering dilakukan dan kita menyukainya. Begitulah. Jika kita telah mengenal potensi kita, maka tugas selanjutnya adalah mengoptimalkannya hingga kemudian lahirlah karya-karya luar biasa yang membuat dunia takjub dan terpesona.

Selamat mencoba!

“Tidak ada orang yang paling menderita, melebihi orang yang tumbuh tidak menjadi dirinya sendiri, tumbuh tidak menjadi jasadnya sendiri, dan tidak menjadi pikirannya sendiri” - {Aidh Al Qarni}

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun