Mohon tunggu...
Rukmanah
Rukmanah Mohon Tunggu... Kreatif, inspiratif, Mahasiswa ilmu komunikasi

Rukmanah Mahasiswa ilmu komunikasi, universitas singaperbangsa karawang (UNSIKA)

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pahami Media Digital Literacy Tangkal Berita Hoax

10 Mei 2022   18:41 Diperbarui: 11 Mei 2022   16:20 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar :kipkaltim.net

Di zaman yang serba digital ini, mengharuskan masyarakat turut serta mengikuti perkembangan zaman dengan teknologi canggih yang sudah serba digital. 

Dalam hal memperoleh informasi dapat diperoleh dari platform media digital seperti media sosial, situs berita online yang dapat di akses dimana pun dan kapan pun.Tentunya informasi yang ditampilkan pun beragam dan siapa pun dapat mengakses dan menyebarkan informasi melalui media sosial.

Berdasarkan data dari Dataindonesia.id terdapat 191 juta orang pada januari 2022 sebagai pengguna aktif media sosial. Dalam hal ini sangat penting bagi masyarakat untuk memilah berita atau informasi yang diperoleh.


Pemahaman Literasi digital sangatlah penting. Literasi digital sering juga diartikan "melek media" Menurut Hidayat et al (2021), seiring dengan perkembangan zaman, literasi bukan hanya seputar membaca melainkan berkembang mencakup literasi visual dan literasi digital.

Literasi digital merupakan kemampuan seseorang dalam membaca, menganalisis, menyaring dan mengolah informasi berdasarkan format digital yang tersebar melalui berbagai media.

Dalam pemberitaan media atau informasi yang tersebar di media sosial tidak sedikit berita yang tersebar itu berita hoax. Tercatat bahwa terdapat sekitar 800.000 situs penyebar hoax diIndonesia di kutip pada kominfo.go.id. Tentu itu bukan angka yang sedikit banyaknya situs penyebar berita hoax.

Masyarakat perlu pandai memilah informasi. Pada masa pandemic berita hoax mengenai covid-19 banyak beredar, kominfo mencatat sebanyak 5.486 informasi hoax. 

Sebaran hoax ini berasal dari facebook sebanyak 4.630, kemudian 573 sebaran hoax di twitter lalu 55 hoax di youtube,52 hoax di Instagram dan 25 hoax di tiktok ini tercatat pada periode 23 januari 2020-6 februari 2022 dikutip dari aptika.kominfo.go.id.

Dari data diatas kasus hoax banyak terjadi di media sosial penyebaran melalui media sosial sangat cepat dilihat dari banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan sosial media sebagai tempat memperoleh informasi.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan kominfo pada 10 ribu responden di lebih dari 500 kota pada 2021 terjadi perubahan tren masyarakat menyerap informasi. 73% masyarakat lebih banyak menggali sumber dari media sosial. Sedangkan 59,7% bersumber dari berita di televisi dan 26,7% dari situs berita online.

Maka dari itu pentingnya pemahaman literasi digital bagi kaum generasi z. Menurut "National Leadership Conference on Media Education" literasi media sangatlah penting, digunakan sebagai kemampuan mengakses, mengevaluasi maupun mengkomunikasikan informasi dengan berbagai bentuk.

Apalagi saat ini semua orang adalah wartawan (citizen journalist), mereka saling mencari,menerima,mengolah dan menyebarkan informasi yang telah di dapatkan. Maka dari itu sangat penting mengetahui mengenai literasi digital, guna kita sebagai pengguna media sosial/pengguna internet atau pun pengkonsumsi konten media digital perlu pemahaman untuk menangkal berita hoax dapat dilalukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Perhatikan judul informasi
    Sangat penting memperhatikan judul dengan seksama karena beberapa oknum kerap menggunakan judul yang menjebak untuk menarik perhatian masyarakat untuk membaca dan memuat konten yang cenderung provokatif dengan memanfaatkan isu-isu yang sedang tren.
  2. Bersikap kritis terhadap informasi apa pun yang di dapat.
    Seperti yang kita ketahui bahwa semua orang dapat menulis, menyebar informasi atau berita di media sosial dan ternet. Maka dari itu perlu kritis dalam menanggapi informasi.
  3. Utamakan logika
  4. Lihat sumber berita
    penting sekali untuk melihat sumber berita apakah berita tersebut dari situs resminya dan dapat dipercaya atau bukan. Jika dari media sosial yang tidak dipercaya sumbernya atau situs web lain yang tidak resmi itu bisa saja berita hoax karena sumber yang tidak akurat.
  5. Lakukan konfirmasi
    Benar atau tidaknya sebuah berita atau informasi yang didapat perlu dikofirmasi kebenarannya.
  6. Periksa poto dan video
    Selain, tulisan poto dan video yang tersebarpun harus diperiksa dengan cermat karna bukan tidak mungkin poto dan video itu sudah di edit sedemikian rupa yang menjadikannya berita hoax.
  7. Waspada dengan forward messages
    Perlu diperhatikan tentang pesan atau tautan yang mengintruksikan untuk disebarluaskan. Namun, informasi tidak lengkap dan sumber yang tidak jelas ini bisa salah satu berita hoax.
  8. Laporkan konten yang mengandung berita hoax

Dengan demikian karena adanya literasi digital, kita pun dapat mengetahui, seperti apa berita hoax dan bagaimana kita menanggapi dan menyikapi informasi yang memungkinkan bahwa itu mengandung informasi hoax.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun