Mohon tunggu...
Rukiyah asu
Rukiyah asu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

memiliki opini pribadi dan suka dengan dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ikatan antara Rasional dan Ego

15 Juli 2023   07:44 Diperbarui: 15 Juli 2023   07:46 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Wacaraka

Wacana yang membangun namun menyalahkan orang lain seperti manusia yang kesetanan, Wacaraka (wacana ruang neraka) itulah tempat seseorang mencari kejelasan agar terpenuhi nya kebutuhan batin.

Ruang dimana kamu boleh setuju atau tidak tetapi jangan pernah mengkritik ataupun menyampaikan opinimu pribadi karena itu adalah bentuk kesesatan terhadap sesuatu yang sakral.

Setuju boleh tetapi jangan menentang apalagi menyampaikan opini pribadi karena itu adalah suatu kesesatan...

Itulah Wacaraka (wacana dalam neraka) dimana pemikiran mu akan serta selalu di salahkan, dimana kita hanya di paksa menerima tanpa perlu mengoreksi nya..

Sehingga Bias yang akan terjadi sekaligus kebingungan dari pertanyaan yang tidak pernah terjawab, yang pada akhirnya tersimpan di dalam diri dengan begitu rapat sehingga kamu tersiksa dengan kejanggalan yang kamu telan, namun tidak bisa berbuat apapun karena resiko yang akan kamu tanggung dari konsekuensi mencari kejelasan.

Sehingga banyak manusia yang mencari posisi teraman mereka dan Inilah cara teraman yang sekarang di pakai oleh kita sebagai manusia yaitu:

TOPENG RASIONALISASI

Menggunakan akal budi tetapi kok...

Seperti di Kepala kita penuh dengan tanda tanya , dia rasional sih tapi kok agak miss nya di pikiran saya.

Rasional sih tapi kok memaksa kehendak pendapat nya kepada orang-orang, emang nya rasionalitas memerlukan pengakuan ya?

Bukannya jika memang rasional kan seharusnya tidak perlu opininya di ikuti oleh mereka yang sedang menelaah, toh pada akhirnya orang lain akan menyadari dengan sendirinya jika memang topik yang sampaikan sungguh rasional.

Yang lebih lucunya adalah ke- rasional nya hanya di gunakan ketika sedang berwacana namun tidak di aplikasikan untuk memudahkan jalan hidupnya karena itulah diri saya.

Yang lebih menyeramkan di kenyataan yang sering kita temui bahwa ternyata rasionalitas digunakan untuk menyudutkan suatu individu atau kelompok yang membantah serta menyingkirkan individu tertentu atau kelompok tertentu yang tidak sepakat dengan rasionalitas yang mereka yakini .

*Sejatinya rasional itu adalah sebuah bentuk pertimbangan serta penilaian akan suatu pemikiran dari masalah yang akan di selesaikan.

Bukannya sebagai alat pembenaran dari alasan yang digunakan atau alat yang digunakan sebagai senjata untuk melakukan inisiasi demi kepentingan pribadi.

Yang menyebabkan manusia hanya..

TERLALU BANYAK MENJADI PENUKIL TETAPI SEDIKIT SEKALI YANG MEMUTUSKAN UNTUK MENJADI ACTOR

Yang benar-benar menerapkan apa yang di dapat dari kata-kata yang ia nukil, sehingga yang terjadi lapangan justru hanya menjadi sebuah semboyan atau sebagai alat yang digunakan untuk membenarkan argumentasi ataupun alasan yang hanya condong kepada perasaan pribadi, serta hanya sebagai alat untuk membuat dirinya terlihat keren.

Pada akhirnya kata-kata hanya sekedar pamflet yang hanya sekedar dibaca, menjadi majalah yang hanya sekedar di tengok, dan menjadi miniatur yang hanya sekedar di puja-puja untuk sesaat!

Padahal jika di resapi serta dipikirkan dengan matang menggunakan pikiran serta hati yang 100 niscaya akan merubah dunia yang kau jalani sekarang.

Karena kata-kata akan menjadi bermakna jika kamu coba buktikan sendiri bukan hanya di Terima tapi diuji dengan bukti.

Jadi saran saya buktikan sendiri untuk pembuktian pribadi! namun jangan pernah sesekali kalian mencoba untuk mengemukakan apa yang kalian dapat dari praktik langsung karena siap-siap kalian akan menerima konsekuensi di cap sebagai:

KONTROVERSI YANG MEMBUAT KONTRADIKSI

Artinya kita tidak boleh berpendapat karena pendapat=biang keonaran, kenyataannya banyak seperti itu yang sering kita temukan di keluarga, di kampung-kampung dan di kota metropolitan yang saya cintai ini, Pokoknya warga tidak boleh lebih pintar dari RW nya, anak muda tidak boleh lebih menonjol dari para orang tua, dan diam serta tidak melakukan apapun itu jauh lebih baik.

Kenyataan bahwa pemikiran hanya sesuatu yang mengancam untuk keberlangsungan hidup segelintir orang, serta aspirasi hanya sebuah boneka yang dipakai untuk memuaskan ego anak muda.

Anak muda hanya sebuah kendaraan yang dapat di setir dengan perkataan-perkataan manis para tetua leluhur.

Yang kemudian dipakai sebagai alat untuk menjadikan:

SETIAP ORANG DAPAT MENJADI PION TERLEBIH MEREKA YANG MUDAH SEKALI PERCAYA

Kepercayaan adalah alat ampuh yang selalu digunakan dari zaman prasasti, karena dengan kepercayaan logika seseorang dapat ditunggangi dengan sangat mudah

Saya dulu tidak percaya adanya legenda keberadaan tongkat hades serta pemilik tongkat hades namun seiring berjalan waktu serta fakta lapangan yang menarik yang saya lihat sendiri.

Ternyata benar bahwa kabar miring tentang legenda tongkat hades itu nyata, tongkat yang dapat memberikan harapan sekaligus kehancuran serta yang paling ditakuti dan yang paling dikagumi juga Kekuatan tongkat hades yang sangat luar biasa dengan kemampuan menyerap petir yang ada di seluruh dunia sehingga mampu menghancurkan segala ancaman yang ada di depan mata

Dengan tongkat ini sangat mudah untuk seseorang untuk tunduk dan menerima segala perintah yang di instruksikan.

Jadi percuma kamu melakukan perlawanan dengan memperjuangkan pemikiran yang kamu sudah buktikan sendiri dan mempertahankan kebenaran yang sudah kamu buktikan, toh pada akhirnya hanya akan berujung pada kekalahan telak serta hanya kekecewaan mendalam yang kamu dapat.

Karena tidak semua orang itu dapat menjadibaik sebaik dirimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun