Bukannya jika memang rasional kan seharusnya tidak perlu opininya di ikuti oleh mereka yang sedang menelaah, toh pada akhirnya orang lain akan menyadari dengan sendirinya jika memang topik yang sampaikan sungguh rasional.
Yang lebih lucunya adalah ke- rasional nya hanya di gunakan ketika sedang berwacana namun tidak di aplikasikan untuk memudahkan jalan hidupnya karena itulah diri saya.
Yang lebih menyeramkan di kenyataan yang sering kita temui bahwa ternyata rasionalitas digunakan untuk menyudutkan suatu individu atau kelompok yang membantah serta menyingkirkan individu tertentu atau kelompok tertentu yang tidak sepakat dengan rasionalitas yang mereka yakini .
*Sejatinya rasional itu adalah sebuah bentuk pertimbangan serta penilaian akan suatu pemikiran dari masalah yang akan di selesaikan.
Bukannya sebagai alat pembenaran dari alasan yang digunakan atau alat yang digunakan sebagai senjata untuk melakukan inisiasi demi kepentingan pribadi.
Yang menyebabkan manusia hanya..
TERLALU BANYAK MENJADI PENUKIL TETAPI SEDIKIT SEKALI YANG MEMUTUSKAN UNTUK MENJADI ACTOR
Yang benar-benar menerapkan apa yang di dapat dari kata-kata yang ia nukil, sehingga yang terjadi lapangan justru hanya menjadi sebuah semboyan atau sebagai alat yang digunakan untuk membenarkan argumentasi ataupun alasan yang hanya condong kepada perasaan pribadi, serta hanya sebagai alat untuk membuat dirinya terlihat keren.
Pada akhirnya kata-kata hanya sekedar pamflet yang hanya sekedar dibaca, menjadi majalah yang hanya sekedar di tengok, dan menjadi miniatur yang hanya sekedar di puja-puja untuk sesaat!
Padahal jika di resapi serta dipikirkan dengan matang menggunakan pikiran serta hati yang 100 niscaya akan merubah dunia yang kau jalani sekarang.
Karena kata-kata akan menjadi bermakna jika kamu coba buktikan sendiri bukan hanya di Terima tapi diuji dengan bukti.