Mohon tunggu...
Rukhoyyah Selviana
Rukhoyyah Selviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa aktif di Universitas Nahdlatul Ulama Jepara yang berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Saya memiliki hobi berolahraga dan mendengarkan musik, saya senang bermain media sosial juga melukis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Nilai Toleransi Pada Siswa Sekolah Dasar Untuk Menumbuhkan Kerukunan Dalam Keberagaman Indonesia

6 Januari 2025   16:42 Diperbarui: 6 Januari 2025   16:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Generasi muda yang dibesarkan dalam semangat multikultural akan menjadi sumber daya berharga bagipembangunan bangsa Indonesia yang majemuk. Mampu menghadapi tantangan dan konflikyang mungkin timbul karena keberagaman secara konstruktif dan damai. Dengan sikap yang terbuka dan inklusif, mereka menjadi jembatan antar kelompok masyarakat yang berbeda, membangun dialog dan saling pengertian.

Individu yang memahami dan menghormati keberagaman dapat memperoleh keunggulan kompetitif dalam dunia global yang semakin saling terhubung. Dalam lingkungan kerja dan masyarakat multikultural, kemampuan berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang-orang dari latar belakang berbeda sangatlah penting. Oleh karena itu, pendidikan multikultural tidak hanya mengedepankan toleransi tetapi juga mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang aktif dan partisipatif serta berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan damai. (Iqbal Aidar Idrus, dkk. 2024).

2.Pengembangan Ketrampilan Sosial untuk Membangun Toleransi

Keterampilan sosial merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan anak, khususnya pada usia sekolah dasar. Pada tahap ini siswa mulai mengembangkan interaksi dengan teman sebaya, guru, dan lingkungan sekitarnya. Keterampilan sosial yang baik memungkinkan siswa berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dalam kelompok, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif. Selain itu, Keterampilan sosial yang dilatih berkontribusi terhadap perkembangan emosi dan psikologis yang positif, membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan hubungan yang sehat dengan orang lain.

Pendekatan yang menjanjikan adalah pembelajaran kolaboratif. Pendekatan ini mendorong Siswa untuk berkolaborasi dalam kelompok, berbagi ide, dan saling membantu dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran kolaboratif, siswa tidak hanya mempelajari isinya, tetapi juga belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, menghargai perbedaan, dan mengembangkan empati. Pembelajaran kolaboratif memberikan siswa kesempatan untuk berpartisipasi aktif, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan mengembangkan hubungan sosial yang positif.(Pareda, 2024).

3.Peran Kegiatan Sekolah Dalam Penguatan Pemahaman Nilai-Nilai Keberagaman

Sekolah berperan penting dalam memberikan pengetahuan, menanamkan, dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan siswa. Untuk mengoptimalkan potensi keagamaan, sekolah perlu menciptakan lingkungan yang mendukung, menyediakan guru profesional, membiasakan ibadah, dan melibatkan semua elemen sekolah. Pendidikan agama diharapkan menjadi dasar karakter dan perilaku siswa di masa depan.

Sebagai lembaga pendidikan, sekolah berperan penting dalam membentuk kesadaran spiritual siswa melalui pengetahuan, pembiasaan dan penanaman nilai agama. Lingkungan kondusif mendukung perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Misalnya, sikap peduli kebersihan didukung fasilitas memadai, sedangkan sikap toleransi dapat dibangun melalui lingkungan yang inklusif.(Mukhlisin, 2021).

KESIMPULAN

Pendidikan multikultural di sekolah dasar memainkan peran penting dalam menanamkan nilai toleransi dan menghargai keberagaman. Dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, siswa tidak hanya diajarkan untuk memahami perbedaan, tetapi juga diajak untuk hidup berdampingan secara harmonis. Implementasi pendidikan ini mendukung pembentukan karakter siswa yang menghormati berbagai budaya, tradisi, dan agama.

Keterampilan sosial yang dibangun melalui pembelajaran kolaboratif membantu siswa mengembangkan empati, kerja sama, dan kemampuan menyelesaikan konflik. Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang inklusi. serta didukung oleh guru yang profesional, nilai-nilai toleransi dapat tertanam sejak dini. Dengan demikian, pendidikan multikultural dan lingkungan belajar yang kondusif tidak hanya membangun sikap toleransi, tetapi juga memperkuat semangat persatuan dalam keberagaman Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun