Mohon tunggu...
RUINA NUR FITRIA
RUINA NUR FITRIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 2 Tahun 2023

Mathematics teacher and soon to be professional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Identitas Manusia Indonesia dalam Konteks Filosofi Pendidikan Indonesia

13 Februari 2024   21:14 Diperbarui: 13 Februari 2024   21:19 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKSI NYATA IDENTITAS MANUSIA INDONESIA TOPIK 3 FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Ekosistem Sekolah dan Proses Pembelajaran Tentang Penghargaan dan Penghayatan Terhadap Kebhinekatunggalikaan di Lingkungan SMPN 14 Kota Madiun

Indonesia memiliki semboyan nasional "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Semboyan ini mencerminkan identitas manusia Indonesia yang beragam dalam suku, agama, bahasa, ras dan budaya, namun tetap satu bangsa. Keragaman merupakan nilai kemanusiaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa dan budaya Indonesia. Oleh karena itu, Bhineka Tunggal Ika sudah menjadi sebuah kewajiban bagi setiap warga Indonesia untuk menerapkannya. Prinsip yang terkandung di dalamnya harus diterapkan dengan baik. Penghargaan dan penghayatan terhadap Kebhinekatunggalikaan dapat diajarkan melalui pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di tempat PPL 1 penulis yaitu di SMPN 14 Kota Madiun. Banyak simbol penghargaan dan penghayatan terhadap Kebhinekatungalikaan sebagai bentuk penguatan identitas manusia Indonesia yang ada di lingkungan sekolah SMPN 14 Kota Madiun.

  • Perbedaan agama peseta didik, dengan adanya keragaman agama justru mengajarkan arti toleransi terhadap sesama dan saling menghargai antar umat beragama.
  • Setiap kelas memiliki foto Garuda Pancasila, foto presiden dan wakil presiden, dengan adanya foto tersebut menunjukkan bahwa sekolah mengajarkan untuk menjunjung tinggi lambang negara yang digunakan sebagai tuntutan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
  • Tempelan pemangku agama dan tempat ibadah, peta Indonesia, pakaian adat, rumah adat, dan lain-lain, adanya beberapa tempelan tersebut merupakan salah satu contoh bentuk pengenalan kepada peserta didik sebagai manusia Indonesia yang hidup dalam keanekaragaman.
  • Pembiasaan pagi seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya dan budaya 6S. Dengan adanya pembiasaan tersebut mengajarkan kepada peserta didik mengenai manusia Indonesia yang sopan, santun, ramah, cinta tanah air, dan lain-lain.
  • Pembelajaran Kurikulum Merdeka yang memberikan kebebasan peserta didik untuk berpendapat sesuai dengan pengamalan Pancasila sila ke-4.
  • Kegiatan upacara yang dilaksanakan setiap hari Senin. Dalam pelaksanaanya ada kegiatan  pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila, pembacaan teks Undang- Undang Dasar 1945, dan juga menyanyikan lagu kebangsaan, menyanyikan lagu profil pelajar pancasila dimana semua kegiatan ini adalah menanamkan nilai-nilai Pancasila dan  penghayatan terhadap Kebhinekatunggalikaan.

dokpri
dokpri

Penghayatan Nilai-Nilai Pancasila yang Ada di Lingkungan Sekolah SMPN 14 Kota Madiun Guna Menguatkan Identitas Manusia Indonesia

          Kegiatan yang ada di SMPN 14 Madiun sudah mengandung penghayatan nilai-nilai Pancasila yang menguatkan identitas manusia Indonesia. Sesuai dengan penerapan Kurikulum Merdeka, Profil Pelajar Pancasila juga sudah dihidupkan dalam sekolah. Penerapananya sebagai berikut:

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa bangsa Indonesia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila antara lain:

  • Melakukan doa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing sebelum pelajaran dimulai.
  • Menjalankan kewajiban agama masing-masing di sekolah. Menjalankan shalat zuhur berjamaan di sekolah bagi yang beragama Islam.
  • Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman.
  • Kegiatan Jumat (Yaasinan bagi yang beragama Islam, Tahfidz Al-Quran, dan kegiatan keagamaan untuk peserta didik non-Muslim.
  • Menghormati semua warga sekolah meskipun agama berbeda-beda.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung makna adanya pengakuan terhadap persamaan derajat antar sesama manusia dan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila antara lain:

  • Membiasakan budaya 6S (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan santun)
  • Menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah
  • Menjenguk teman yang sakit
  • Menghormati bapak dan ibu guru yang sedang mengajar
  • Rukun dengan teman, guru, maupun warga sekolah lainnya

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia mengandung makna suatu usaha menuju persatuanrakyat dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila antara lain:

  • Upacara bendera setiap hari Senin
  • Pramuka wajib setiap hari Jumat
  • Aktif dalam kegiatan sekolah dan menjalankan kewajiban dengan baik
  • Menjaga kerukunan dengan teman sehingga tidak menimbulkan perselisihan
  • Tidak membeda-bedakan teman baik dari agama, ras, maupun budaya manapun

Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/ Perwakilan mengandung makna pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila antara lain:

  • Menghargai pendapat teman saat pembelajaran berkelompok
  • Mendengarkan pendapat guru, teman, dan warga sekolah lainnya
  • Melaksanakan pemilihan ketua kelas dan perangkat kelas
  • Tidak menyela pembicaraan guru, teman, maupun warga sekolah lainnya ketika sedang berbicara
  • Menerima kritikan dari teman saat sedang pembelajaran berkelompok

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna tujuan bangsa Indonesia adalah tercapainya masyarakat adil dan makmur secara lahir dan batin. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila antara lain:

  • Tidak membeda-bedakan teman
  • Menghormati hak masing-masing teman di kelas
  • Menciptakan suasan kekeluargaan di kelas
  • Melakukan tanggung jawab di sekolah dengan tanggung jawab
  • Gerakan stop bullying

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun