Mohon tunggu...
Ruhul Madania
Ruhul Madania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Sumbawa

Mahasiswa Magister Manajemen Inovasi di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

How to Make Stress Your Friend

30 November 2023   18:30 Diperbarui: 30 November 2023   18:34 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya orang-orang mengetahui bahwa stress bisa membuat mereka sakit, bahkan saya sendiri juga seperti itu sebelumnya. Namun, kini setelah adanya penelitian, Kelly McGonical mulai menyampaikan fakta-fakta yang bisa mengubah pandangan orang-orang terhadap stress. Dalam penelitian tersebut ternyata menghasilkan fakta bahwa oraang-orang yang mengalami stress resiko kematiannya akan meningkat sebesar 43%, akan tetapi hal ini berlaku untuk orang-orang yang percaya bahwa stress itu bisa membuat mereka sakit. Sementara untuk orang-orang yang mengalami banyak stress, tetapi tidak percaya bahwa stress bisa membuat mereka sakit, maka ini tidak akan berpengaruh bagi mereka. Bahkan, mereka kini memiliki resiko kematian paling rendah disbanding dengan orang yang memiliki sedikit stress sekali pun.

Jadi, keyakinan seseorang bahwa stress itu buruk adalah penyebab kematian terbesar ke15. Dengan mengubah cara berfikir tentang stress, ilmu pengetahuan menjawab stress bisa membuat orang-orang sehat. Ketika merasa stress maka jantung kita akan berpacu lebih cepat, dan pembuluh darah akan menyempit dimana kondisi ini memang tidak sehat jika kita berada dalam kondisi tersebut terus-menerus. Akan tetapi, ketika seseorang memandang stress sebagai sesuatu yang bermanfaat maka mereka akan tetap rileks, walaupun jantung mereka terpacu dengan cepat akan tetapi tidak menyebabkan pembuluh darah menyempit. Nah, kondisi ini sama dengan kondisi di mana kita merasa senang dan berani. Dengan ini ilmu pengetahuan telah mengungkapkan fakta bahwa cara pandang seseorang terhadap stress itu sangat menentukan. Ketika kita mendang stress sebagai reaksi dari tubh kita dalam menghadapi tantangan, maka tubuh kita akan percaya dan reaksi stress seperti ini akan menjadi lebih sehat. 

Stress membuat kita bersosialisasi, stress memiliki hormone oksitosin yang akan dipompa keluar oleh kelenjar pitiuritari. Ini merupakan reaksi dari stress yang kita alami dan membuat jantung kita berdegup kecang. Hormone ini akan memancing kita untuk menceritakan perasaan kita terhadap orang lain, sehingga disini kita bisa menyadari bahwa kita tidak sendiri, orang-orang ada untuk kita ketika kita menderita. Dengan hormone oksitosin ini juga pembuluh darah kita akan tetap rileks saat mengalami stress, sehingga tidak menyebabkan pembuluh darah kita menyempit. Hubungan dengan manusia adalah salah satu cara untuk bertahan dalam keadaan stress. Cara kita berfikir dan cara kita bertindak dapat mengubah pengalaman stress kita. Ketika kita menerima reaksi stress sebagai sesuatu yang bermanfaat, kita akan lebih berani. Juga ketika kita memilih untuk berhubungan dengan orang lain ketika stress, kita bisa menciptakan ketahanan stress.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun