Akan terjadinya suatu masa dimana orang Yahudi dihancurkan oleh orang Islam, ternyata tidak hanya dipercayai oleh orang Islam saja, namun tidak sedikit orang yahudi pun yang mempercayai hal tersebut. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Mudah-mudahan artikel ini bisa menjelaskannya.
Nubuwat bangsa Yahudi dalam Quran
Umumnya Quran menyebut bangsa Yahudi sebagai bangsa (bani) Israil. Oleh karena itu untuk selanjutnya dalam artikel ini saya akan menyebutnya sebagai bangsa Israel. Rasanya 70% cerita-pelajaran dalam Quran berkaitan dengan bangsa ini. Saking pentingnya posisi mereka, Quran pun membahasnya dalam 1 surat tersendiri, yakni surat Bani Israil (QS. 17).
Sejak lebih dari 14 abad yang lalu, Allah melalui Quran sudah menubuwatkan apa yang akan terjadi pada bangsa Israel. Bahwa mereka akan mengalami 2 kali kehancuran (hukuman) dimana setiap kehancuran tersebut diawali oleh perbuatan kerusakan dan kesombongan mereka yang sangat besar (QS. 17:4).
Dari 2 hukuman yang telah ditetapkan, hukuman pertama telah terjadi dan ini dilakukan Allah melalui Hitler. Ketika Quran menggambarkan bahwa Allah akan mendatangkan hamba-hambanya yang mempunyai kekuatan yang besar dan merajarela di berbagai pelosok (kampung-kampung) (QS. 17:5) maka itulah yang dimiliki dan yang telah dilakukan oleh pasukan Hitler. Menghancurkan dan membunuh sekitar 6 juta orang Yahudi.
Akhir ayat tersebut (QS. 17:5), yang menyatakan "... itulah ketetapan yang pasti terlaksana", menunjukkan bahwa ketika ayat ini diturunkan hukuman atau penghancuran itu belum terjadi. Â
Setelah hukuman pertama, kemudian Allah memberikan kemenangan kepada bangsa Israel sekaligus memberikan harta serta kekuasaan (anak-anak) di muka bumi, dan menjadikan mereka kelompok yang lebih besar (QS. 17:6). Itulah sebabnya saat ini bangsa Israel telah membentuk sebuah negara. Dan mereka sangat berkuasa baik secara ekonomi-keuangan maupun politik dalam abad modern ini. Ternyata Quran telah menubuwatkan semua ini.
Siapakah pemimpin hukuman kedua?
Ternyata perang di Gaza saat ini semakin mengukuhkan betapa berkuasanya bangsa Israel. Amerika dan negara-negara NATO membantu mereka, dan hampir tidak ada negara yang berani berhadapan langsung untuk berperang dengan mereka.
Mungkin semua berpikir sama, saat ini ketika mereka berperang dengan bangsa Israel, kehancuran pasti sudah di depan mata, setidaknya sistem keuangan dan ekonomi di negara mereka masing-masing.
Yang menarik adalah, dengan dipimpin Netanyahu, apa yang dilakukan bangsa Yahudi saat ini sudah memenuhi syarat untuk datangnya hukuman, yakni melakukan kesombongan dan kerusakan yang besar (QS. 17:4). Kesombongan yang mereka lakukan saat ini jauh lebih besar dibanding era sebelum Hitler berkuasa.
Logikanya, pada saat inilah seharusnya Allah melaksanakan hukumannya yang kedua sebagaimana yang telah dinubuwatkan dalam Quran dimana mereka akan dibinasakan sehabis-habisnya (QS. 17:7).
Yang menjadi masalah adalah, bagaimana hukuman kedua ini dilaksanakan? Apabila dikaji secara rasional maka tidak ada manusia biasa bahkan suatu negara yang mampu melaksanakannya. Bangsa Israel terlalu kuat. Mereka mengusai sistem keuangan dunia, dan mereka didukung oleh negara-negara dengan  militer terkuat saat ini. Jadi siapa pun dia yang melawan bangsa ini, pasti dihancurkan. Jadi menghukum bangsa Israel sepertinya hanya sebuah mimpi saja.
Walaupun tidak bermaksud pesimis, dengan melihat kondisi yang ada, saya pastikan kita semua akan menyimpulkan bahwa hanya Allah lah yang bisa melaksanakan hukuman kedua yang belum terjadi tersebut. Tidak ada yang lain, karena yang lain  tersebut tidak akan mampu. Israel terlalu berkuasa saat ini.
Bagaimana Allah melaksanakan hukuman ini. Ternyata jawabannya hanya satu, yakni Allah akan menyatu dengan sesosok manusia yang dia pilih sehingga kuasa Allah ada pada manusia tersebut. Sosok manusia inilah yang merupakan wali Allah dimana pendengaran, pengelihatan dan tangannya bertindak "untuk dan atas nama" Allah (detailnya dapat dilihat dalam Hadist Bukhari tentang wali Allah).
Sosok inilah yang akan memimpin hukuman kedua, dan sosok inilah yang sangat dinantikan bangsa Palestina saat ini, dimana mereka menyebutnya sebagai Al Mahdi, atau secara umum kita menyebutnya sebagai imam mahdi.
Jadi ketika kita kembali kepada pertanyaan di atas, siapakah pemimpin hukuman kedua? Maka dapat dipastikan kita menyebut atau menggelarinya sebagai imam mahdi. Jadi apabila dalam waktu dekat ini di Gaza muncul seorang pemimpin yang mampu membinasakan bangsa Israel dan sekutunya dengan sehabis-habisnya (QS. 17:7) maka itulah imam mahdi yang sebenarnya, yang memang sudah lama dijanjikan akan kedatangannya. Namun apabila tidak muncul maka bagi umat Islam hanya satu kalimat, bersabarlah tanpa batas.
Apa yang harus kita lakukan?
Atas perintah perdana menteri Israel, Netanyahu, penderitaan bangsa Palestina akibat kebrutalan bangsa Israel di Gaza sudah luar biasa. Namun di sisi lain, umat Islam bahkan berbagai negara dunia non muslim pun tidak berdaya untuk mencegahnya. Upaya militer hampir dipastikan tidak akan berhasil karena Israel didukung oleh negara bahkan kelompok negara terkuat dalam bidang militer.
Boikot produk yang berafiliasi dengan Israel pun tidak berarti apa-apa. Bahkan dalam jangka panjang justru akan merugikan negara dimana boikot terjadi. Dipastikan akan terjadinya peningkatan PHK akibat merugi atau bangkrutnya perusahaan yang berkaitan dengan produk tersebut. Ini justru sangat berbahaya karena merugikan diri sendiri. Oleh karena itu ajakan atau fatwa boikot ini harusnya segera dihentikan.
Ketika dalam posisi tidak lagi berdaya maka yang bisa kita lakukan adalah berdoa. Doa apakah yang harus kita panjatkan? Doa agar Allah mensegerakan munculnya imam mahdi. Mengapa doa ini tidak kita panjatkan secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Sebagaimana doa meminta hujan ketika kemarau panjang terjadi. Saya merasa inilah seharusnya yang harus kita lakukan, bukan melakukan demostrasi atau boikot produk yang akhirnya merugikan pihak lain dalam negara kita sendiri.
Memang, kapan dan dimana munculnya imam mahdi adalah hak prerogatif Allah. Namun, jangan-jangan kita harus berterima kasih kepada Netanyahu, karena dengan apa yang telah dia lakukan di Gaza, membuat umat Islam bersama-sama berdoa agar Allah segera memunculkan imam mahdi untuk mengatasinya. Ketika itu terjadi, maka telah genaplah kebenaran atau pembuktian surat Bani Israil ayat 4.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI