Ramdani berusaha menormalkan sikapnya. Pelan-pelan dia menginjak pedal gas. Melawan rasanya yang masih tertinggal di sana. Ya, di sana tempat dulu tunangannya tinggal.
Melodi syahdu pelan-pelan berirama dalam hatinya yang merintih. Anak dan istrinya masih ramai membicarakan suasana rumah itu. Ramdani hanya tersenyum. Pertanyaan demi pertanyaan silihberganti menimpali obrolan batinnya.
Siapakah perempuan tadi? Bukan Rahma. Ataukah itu Syahdu? Entahlah.**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI