Pernah ada cinta, namun seketika musnah.
Pernah ada sayang, namun seketika hilang.
Nggak papa kalo kita belum bisa bersama.
Pada awalnya memang kamu tidak mempersoalkan tentang cinta.
Tapi kemudian kamu mengungkapkan.
Mengungkapan tanpa pernah menanyakan jawaban.
Iya!! Ini hanyalah sebuah ungkapan, bukan pertanyaan.
Lantas aku bisa apa sebagai wanita.
Ketika kamu mengungkapkan tanpa mempersoalkan.
Kemudian kamu pergi tanpa adanya ucapan.
Dan yang ada hanya kebingungan
Aku bukan orang hebat yang bisa membaca pikiranmu.
Aku hanya bisa menunggu.
Menunggu kepastian atas ungkapan dari hatimu.
Mungkin kita memang tidak bisa bersatu.
Hingga pada ujung kamu merasa digantungkan.
Hingga pada akhir kamu merasa dipermainkan.
Tersesat dalam labirin hati.
Aku bisa merasakan itu.
Merasakan atas lelahnya dirimu pada posisi ini.
Lelah yang berujung menyerah.
Kita memang tidak sempurna.
Karena kita hanyalah manusia yang terbuat dari tanah.
Mungkin masalah ini telah mengusik jiwamu yang tenang.
Sama halnya denganku.
Tapi nggak papa.
Aku sudah sering merasakan menari diatas luka.
Terimakasih sudah pernah menemani.
Walau pada akhirnya menyakiti.
Lebih tepatnya, sama-sama tersakiti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H