Mohon tunggu...
Ruhi Adilah
Ruhi Adilah Mohon Tunggu... Desainer - Hallo!! Selamat datang di halaman Kompasiana ku.

Jika aku tak bisa berkata, maka izinkanlah aku untuk menulis Temukan saya di Instagram @ruhifna__

Selanjutnya

Tutup

Puisi

April yang Kejam

3 April 2020   18:55 Diperbarui: 3 April 2020   18:56 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang sebuah skenario.

Untuk dipikirkan.

Untuk direnungkan.

Dan tentang sebuah kebersamaan.

Namun kini harus rela melalui jalan dengan derita yang sama.

Rela menerima kenyataan tentang leburnya sebuah harapan demi terwujudnya kebahagiaan.

Lantas aku bisa apa?

April yang awalnya memberi sebuah janji.

Namun kini, ia pergi tanpa memberi pasti.

April yang biasa memberi sebuah kenangan indah.

Namun kini, ia tak memberi suatu yang berarti.

Semuanya telah menjadi abu-abu.

Karena April yang kejam.

Melihat waktu, yang hanya bisa dipeluk mimpi, untuk ditepati.

Hingga pada akhirnya rasa rindu menghampiri.

Kini, aku hanya bisa menyusuri paragraf rindu.

Dengan harap, april lekas memberi temu.

Agar aku bisa merasakan peluk yang terjatuh diruang pilu.

Cepatlah pergi rindu.

Agar waktu segera dapat merangkul aku dari kesepian.

Dan dapat menyapa aku dalam kesunyian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun