Tentang sebuah skenario.
Untuk dipikirkan.
Untuk direnungkan.
Dan tentang sebuah kebersamaan.
Namun kini harus rela melalui jalan dengan derita yang sama.
Rela menerima kenyataan tentang leburnya sebuah harapan demi terwujudnya kebahagiaan.
Lantas aku bisa apa?
April yang awalnya memberi sebuah janji.
Namun kini, ia pergi tanpa memberi pasti.
April yang biasa memberi sebuah kenangan indah.
Namun kini, ia tak memberi suatu yang berarti.
Semuanya telah menjadi abu-abu.
Karena April yang kejam.
Melihat waktu, yang hanya bisa dipeluk mimpi, untuk ditepati.
Hingga pada akhirnya rasa rindu menghampiri.
Kini, aku hanya bisa menyusuri paragraf rindu.
Dengan harap, april lekas memberi temu.
Agar aku bisa merasakan peluk yang terjatuh diruang pilu.
Cepatlah pergi rindu.
Agar waktu segera dapat merangkul aku dari kesepian.
Dan dapat menyapa aku dalam kesunyian.