Ternyata, proses keluar dari kepompong yang sulit itu adalah proses alam yang diperlukan untuk mengeluarkan cairan-cairan dari tubuhnya.Â
Proses itu memang terlihat menyakitkan, tapi sangat diperlukan kesabaran dalam proses lahirnya kesempurnaan yang menjadikan kupu-kupu itu terlihat indah dan menawan. Pertolongan yang tidak tepat, walaupun dengan niat baik bukan berarti dapat membantu, tapi terkadang justru malah mencelakakan.
Dari kisah ini, dapat kita ketahui bahwa kisah kupu-kupu sama halnya dengan kisah seorang anak yang mendapat pekerjaan rumah. Mengapa demikian? Jika orang tua terus menerus membantu menyelesaikan tugas anaknya, maka akan berakibat tidak baik pada anak.
Lalu apa yang terjadi pada anak?
Anak akan semakin malas belajar, karena ia menyepelekan tugas dengan beranggapan bahwa semua tugasnya akan selesai jika dikerjakan ayah atau ibu.
Anak juga tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih, jika ilmu yang didapatkan dari sekolah tidak di evaluasi lagi dirumah dan tidak diterapkan. Lantas sebagai orang tua, apa yang harus dilakukan untuk mencegah hal semacam itu?
Bantu Anak Secara Bertahap
jangan memberikan jawaban tugas sekolah secara langsung. Hal ini akan menjadikan anak malas berpikir.
Arahkan Anak
Bantu arahkan anak untuk mulai berpikir dan menemukan jawaban yang tepat dari tugas-tugasnya. Anda bisa melakukannya dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengarahkan.
Fokuskan Perhatian