Mohon tunggu...
Rufman I. Akbar
Rufman I. Akbar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Tangerang Selatan

Minat di bidang Pendidikan dan Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekilas Perjalanan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

18 Oktober 2024   10:44 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, materi pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum mencakup hal-hal berikut:

  1. Tujuan Pendidikan: Merumuskan capaian pembelajaran yang diharapkan dari peserta didik.
  2. Isi dan Materi Pelajaran: Menentukan topik, konsep, serta materi yang akan diajarkan selama proses pembelajaran.
  3. Metode Pembelajaran: Menjelaskan cara atau strategi yang akan digunakan oleh guru atau pengajar untuk menyampaikan materi.
  4. Penilaian: Menetapkan bentuk dan mekanisme evaluasi terhadap kemampuan peserta didik dalam memahami dan menerapkan pengetahuan yang dipelajari.

Kurikulum biasanya disusun berdasarkan standar pendidikan nasional yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan atau pemerintah, dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat, industri, dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Di Indonesia, beberapa kurikulum telah diterapkan seiring perkembangan sistem pendidikan nasional dan kebijakan pemerintah. Berikut adalah beberapa kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia:

1. Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)

  • Kurikulum pertama setelah kemerdekaan Indonesia.
  • Berfokus pada pendidikan karakter bangsa dan menyesuaikan dengan semangat kemerdekaan.
  • Mengutamakan pelajaran praktis dan moral, bukan hanya akademis.

2. Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952)

  • Merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 1947.
  • Penekanan pada setiap pelajaran yang terstruktur lebih detail, dengan mata pelajaran yang lebih jelas.
  • Guru lebih bebas dalam mengembangkan metode pembelajaran sesuai konteks lokal.

3. Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964)

  • Memiliki tujuan untuk membekali anak didik dengan ilmu pengetahuan dasar.
  • Fokus pada pengembangan kecerdasan mental, moral, dan fisik.
  • Lima bidang dasar yang diajarkan adalah: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan jasmani.

4. Kurikulum 1968

  • Kurikulum ini berusaha membangun manusia yang Pancasilais sejati.
  • Memasukkan unsur politik dan ideologi secara lebih kuat dalam pelajaran.
  • Mengedepankan pembentukan moral dan rasa tanggung jawab sosial.

5. Kurikulum 1975

  • Berfokus pada pendekatan sistematis dalam penyusunan pelajaran (Instructional System Development).
  • Pengajaran disusun dengan satuan pelajaran yang memiliki tujuan instruksional umum dan khusus.
  • Guru diharapkan untuk membuat Rencana Pelajaran Harian (RPH) yang rinci.

6. Kurikulum 1984 (Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif/CBSa)

  • Dikenal sebagai "Kurikulum 1975 yang disempurnakan."
  • Menekankan pendekatan yang berpusat pada siswa (Student-Centered Learning).
  • Pengajaran menggunakan metode belajar aktif, di mana siswa berperan lebih besar dalam proses belajar.

7. Kurikulum 1994

  • Gabungan antara kurikulum yang berorientasi pada materi (Kurikulum 1975) dan pengembangan siswa (Kurikulum 1984).
  • Mengatur beban belajar yang cukup berat dengan jam pelajaran yang cukup padat.
  • Dianggap terlalu membebani siswa, karena materi yang terlalu banyak dalam waktu yang terbatas.

8. Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi/KBK)

  • Fokus pada pengembangan kompetensi siswa.
  • Menekankan pada keterampilan siswa untuk menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata.
  • Dikenal sebagai kurikulum yang berbasis pada kemampuan dan pencapaian siswa dalam menguasai kompetensi tertentu.

9. Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP)

  • Memberi kebebasan kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal.
  • Tetap berbasis pada kompetensi, namun lebih fleksibel dalam hal metode pengajaran dan penilaian.
  • Sekolah diberikan kewenangan untuk merancang silabus sesuai karakteristik peserta didik dan lingkungan.

10. Kurikulum 2013 (K-13)

  • Fokus pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
  • Pendekatan berbasis kompetensi yang mengutamakan pendidikan karakter.
  • Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik integratif, terutama di tingkat SD.
  • Penguatan peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran.

11. Kurikulum Merdeka (2022)

  • Memiliki konsep "Merdeka Belajar" yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk mengatur proses belajar mengajar.
  • Pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel, dengan beragam pilihan program sesuai minat dan kemampuan siswa.
  • Menekankan pada profil pelajar Pancasila dengan fokus pada nilai-nilai kemandirian, inovasi, dan kolaborasi.
  • Kurikulum ini digunakan pada sekolah-sekolah yang sudah siap dan terus berkembang.

Kurikulum di Indonesia terus berkembang seiring dengan perubahan sosial, politik, dan kemajuan teknologi, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyesuaikan dengan kebutuhan masa depan.

Kurikulum apa yang akan digunakan selanjutnya ? Mari sama-sama kita tunggu kebijakan baru pemerintah baru .... semoga kurikulum yang sesuai untuk Gen Z dan Gen Alpha .

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun