Mohon tunggu...
Rufman I. Akbar
Rufman I. Akbar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Tangerang Selatan

Minat di bidang Pendidikan dan Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Heutagogy - Pembelajaran Masa Kini

30 September 2024   07:19 Diperbarui: 30 September 2024   07:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heutagogy: Pendekatan Belajar Berbasis Kemandirian

Heutagogy adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kemandirian dan pembelajaran yang dikelola oleh diri sendiri. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Stewart Hase dan Chris Kenyon pada awal tahun 2000-an sebagai kelanjutan dari pendekatan pedagogi dan andragogi. 

Heutagogy berasal dari kata Yunani heuriskein, yang berarti "menemukan" atau "belajar dengan penemuan". Berbeda dengan pedagogi (pendidikan anak) dan andragogi (pendidikan dewasa), heutagogy berfokus pada pengembangan kompetensi pembelajar untuk mempelajari hal-hal yang tidak diketahui serta kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan secara mandiri.

Prinsip dan Karakteristik Heutagogy

Heutagogy menekankan bahwa pembelajar adalah agen utama yang bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri. Pembelajar tidak hanya berperan sebagai penerima pengetahuan, tetapi juga sebagai pengelola dan perancang pengalaman belajar mereka. Berikut adalah prinsip-prinsip utama dari heutagogy:

  1. Pembelajaran Berpusat pada Pembelajar:Dalam heutagogy, pembelajaran berpusat pada kebutuhan, minat, dan pengalaman pembelajar. Mereka diberdayakan untuk menetapkan tujuan belajar, memilih strategi belajar yang sesuai, serta menentukan sumber daya yang dibutuhkan.

  2. Pengembangan Kapabilitas:Heutagogy lebih berfokus pada pengembangan kapabilitas (capability) daripada sekadar kompetensi. Kapabilitas mencakup kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi yang tidak pasti, mengambil keputusan secara mandiri, dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.

  3. Pembelajaran Reflektif:Pembelajar diharapkan untuk melakukan refleksi secara kritis terhadap proses belajar mereka. Refleksi ini membantu mereka dalam mengidentifikasi pemahaman yang lebih mendalam serta mengevaluasi apa yang sudah dan belum dipelajari.

  4. Desain Kurikulum yang Fleksibel:Heutagogy menganjurkan desain kurikulum yang fleksibel dan terbuka. Pembelajar dapat berkontribusi dalam menentukan topik-topik yang ingin dieksplorasi, cara penilaian, serta metode pembelajaran yang mereka rasa paling efektif.

  5. Pembelajaran Melalui Pengalaman:Pengalaman hidup, tantangan, dan kegagalan adalah elemen penting dalam heutagogy. Pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas atau sumber belajar formal, tetapi juga melalui pengalaman nyata yang memberi kesempatan bagi pembelajar untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka.

Perbedaan Heutagogy dengan Pedagogi dan Andragogi

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun