- Tujuan adanya variasi konsentrasi ekstrak tembakau dan air untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif digunakan sebagai pestisida.
Langkah Ketiga :
- Cairan pestisida tembakau (ekstrak tembakau + air) dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan botol plastik berbeda sesuai dengan variasi konsentrasi yang telah ditentukan sebelumnya.
- Tambahkan ½ sendok teh sabun cuci piring cair ke dalam cairan pestisida tembakau setiap 100 ml.
- Simpan cairan pestisida tembakau ke dalam botol plastik dan ditutup dengan rapat.
- Pestisida akan bertahan lama selama beberapa minggu jika disimpan di tempat yang sejuk, sekitar 4 minggu.
Langkah Keempat :
- Tuangkan cairan pestisida ke dalam botol semprot sebelum diaplikasikan ke tanaman.
- Semprotkan pestisida tembakau kepada tanaman secara menyeluruh.
- Pestisida tembakau bersifat alami dan aman, namun masih efektif untuk mengusir serangga.
Sebelum melakukan sosialisasi dan demonstrasi kepada masyarakat desa, kami melakukan uji coba dan pemantauan terlebih dahulu. Pemantauan dilakukan selama 2 minggu dimana setiap minggunya dilakukan 3 kali penyemprotan untuk membandingkan konsentrasi mana yang paling efektif untuk digunakan. Dengan begitu telah didapatkan konsentrasi yang paling efektif untuk digunakan yaitu T4 (larutan ekstrak 60 ml + 40 ml aquades) atau perbandingan larutan ekstrak : aquades sebesar 3:2.
Dari kegiatan sosialisasi ini diharapkan bahwa masyarakat Desa Juwet dapat memanfaatkan bahan alam yang ada disekitar seperti tembakau untuk digunakan sebagai bahan pestisida organik sekaligus sebagai langkah awal dalam beralih dari penggunaan pestisida kimia bagi tanaman. Mari sayangi lingkungan kita demi masa depan yang lebih baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H