Mohon tunggu...
Rufaidah Zulfa Taqiya
Rufaidah Zulfa Taqiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

happily ever after

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bersama Mahasiswa KKNT UNESA, Masyarakat Desa Juwet Mengenal Bagaimana Perilaku Penggunaan Pestisida

31 Desember 2022   13:13 Diperbarui: 31 Desember 2022   13:20 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6. Partisipasi Masyarakat Desa Juwet dalam Kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi Mengenai Perilaku Penggunaan Pestisida (Dok. pribadi)

Nganjuk - Desa Juwet merupakan sentra pembibitan berbagai tanaman dan buah, dan hampir seluruh warga desa Juwet memiliki lahan khusus untuk menanam bibit sepeti buah-buahan dan sayuran yang kemudian akan dipasarkan melalui media sosial maupun secara langsung. Selain itu, Desa Juwet memiliki lahan perkebunan dan persawahan yang dikelola oleh masyarakat desa. Perkebunan dan persawahan yang ada di Desa Juwet yaitu seperti padi, jagung, kangkung, kacang tanah, dan tembakau. Desa Juwet yang berlokasi di Kecamatan Ngronggot, Nganjuk ini menjadi salah satu lokasi untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik untuk mahasiswa/i Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Gambar 2. Area Pembibitan Tanaman dan Buah-Buahan (Dok. pribadi)
Gambar 2. Area Pembibitan Tanaman dan Buah-Buahan (Dok. pribadi)
Sebagai daerah sentra pembibitan, masyarakat perlu melakukan perawatan pada bibit untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Setelah melakukan wawancara kepada beberapa masyarakat, bibit tanaman dirawat dengan melakukan penyiraman air secara rutin dan adapula yang menggunakan pestisida kimia. Perlu diketahui bahwa pestisida kimia dapat berdampak kurang baik bagi lingkungan dalam jangka waktu pemakaian yang lama. Dengan begitu, mahasiswa/i KKN Tematik Gizi Kelompok 2 UNESA melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perilaku penggunaan pestisida untuk mengenal apa itu pestisida, dampak pestisida kimia bagi lingkungan, dan  bagaimana solusi untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia. Kegiatan Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada Minggu, 20 November 2022 di Ruang Pertemuan Kantor Desa Juwet Kecamatan Ngronggot.

Gambar 3. Mahasiswa/i KKN Tematik Gizi Kelompok 2 UNESA (Dok. pribadi)
Gambar 3. Mahasiswa/i KKN Tematik Gizi Kelompok 2 UNESA (Dok. pribadi)

Gambar 4. Kegiatan Sosialisasi Perilaku Penggunaan Pestisida (Dok. pribadi)
Gambar 4. Kegiatan Sosialisasi Perilaku Penggunaan Pestisida (Dok. pribadi)
Salah satu cara mengurangi penggunaan pestisida kimia adalah dengan beralih untuk menggunakan pestisida organik. Pestisida organik dapat dibuat dengan berbagai macam tanaman yang ada disekitar kita, salah satunya seperti tembakau yang jumlahnya cukup banyak di Desa Juwet. Selain karena jumlahnya yang banyak di Desa Juwet, tembakau ampuh membunuh hama sebab tembakau mengandung nikotin 2-8% yang bersifat sebagai racun serangga dan penghambar penyakit tanaman. Dengan begitu, mahasiswa KKN-T Gizi Kelompok 2 UNESA juga melakukan demonstrasi bagaimana cara pembuatan pestisida organik berbahan tembakau.

Gambar 5. Demonstrasi Pembuatan Pestisida Organik Berbahan Tembakau (Dok. pribadi)
Gambar 5. Demonstrasi Pembuatan Pestisida Organik Berbahan Tembakau (Dok. pribadi)

Gambar 6. Partisipasi Masyarakat Desa Juwet dalam Kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi Mengenai Perilaku Penggunaan Pestisida (Dok. pribadi)
Gambar 6. Partisipasi Masyarakat Desa Juwet dalam Kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi Mengenai Perilaku Penggunaan Pestisida (Dok. pribadi)

Berikut alat dan bahan yang diperlukan :

  • Pengaduk (sendok)
  • Botol plastik (botol bekas minuman)
  • Timba/ember
  • Botol semprot
  • Daun tembakau kering
  • Sabun pencuci piring cair
  • Kain/saringan

Adapun langkah-langkah pembuatan pestisida yang dilakukan :

Langkah Pertama :

  • Daun tembakau kering dicampur dengan air pada perbandingan 1:1.
  • Campuran daun tembakau kering dan air direndam selama satu malam.
  • Setelah direndam satu malam, dilakukan pemerasan untuk mendapatkan ekstrak tembakau
  • Ekstrak tembakau ditampung dalam timba/ember.
  • Perendalam dalam waktu yang lebih lama akan menghasilkan ekstrak pestisida yang lebih kuat, sekitar 2-3 malam.

Langkah Kedua :

  • Ekstrak tembakau dicampurkan lagi dengan air dengan konsentrasi sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun