Mohon tunggu...
Masrufah_ihsan
Masrufah_ihsan Mohon Tunggu... Administrasi - bermanfaat bagi sesama tak perlu harus menunggu waktu yang tepat, selalulah bermanfaat bagi yang lain

الطلبة قسم تعليم اللغة العربية

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Kolaborasi Konselor dengan Stakeholder Sekolah

10 Oktober 2018   07:17 Diperbarui: 10 Oktober 2018   07:35 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kita ketahui bersama secara teori guru Bimbingan dan konseling memiliki kompetensi dan tugas yang sangat berat. tugas yang paling utama yaitu Dalam mengawasi perkembangan dan psikologi siswa, namun belum semua guru BK  bisa menjalankan tugasnya dengan baik karena jumlahnya belum seimbang dengan jumlah siswa,  ini lah salah satu penyebab kenapa guru BK dipandang negatif di lingkungan sekolah, karena ketidakmaksimalan guru BK dalam mengemban tugas nya, maka dari itu sangat di perlukan kordinasi serta kolaborasi antara guru BK atau konselor dengan stakeholders sekolah agar proses perencanaan Bimbingan dan Konseling berjalan dengan baik.

Sosok Stakeholders sekolah meliputi, wali kelas, guru, organisasi kesiswaan, ornag tua, komite sekolah, administrator sekolah serta dukungan lainnya seperti staf kantin, penjaga sekolah.

Jika  guru Bimbingan dan Konseling dapat berkolalaborasi dengan seluruh komponen Stakeholder sekolah maka kemungkinan besar tugas guru BK yang sebenarnya akan terlaksana.

Namun jika sebaliknya yang terjadi maka anggapan-anggapan negatif  tentang guru BK akan terus ada dan bisa saja mendarah daging di benak siswa dan masyarakat bahwa guru BK adalah polisi sekolah, keranjang sampah, security sekolah. Maka bukan sepenuhnya persepsi itu kesalahan dari siswa itu sendiri namun sebagian memang karena tugas guru BK yang sebenarnya belum terwujud, hanya sebagian yang mengena tentang hukuman, pemberian poin dll.

Misal ketika ada seorang siswa yang di kelas bawaannya malas dan tak pernah mentaati perintah, tak baik rasanya jika konselor langsung menghakimi dan mengkonseling siswa itu secara langsung, namun perlu di gali informasi dari wali kelasnya atau guru belajarnya, karena kita ketahui bersama bahwa proses pembelajaran di kelas sepenuhnya dijalani dengan guru/wali kelas, atau konselor berkordinasi dengan wali murid mecari tahu apa anak itu memang seperti itu, atau karena efek dari adanya permaslahan keluarga.

Konselor tidak sehrusnya menghilangkan segala kemungkinan yang ada atau terjadi, maka itulah fungsi pentingnya kolaborasi antara konselor dan stakehorder sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun