Machfud MD mengatakan pembunuhan pada 11 Mei 2021 itu dilakukan oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
Machfud juga mengatakan sebelumnya telah terjadi baku tembak antara kelompok MIT dengan aparat keamanan pada bulan Maret yang menyebabkan seorang anggota Brimob tewas.
Ary Fahry mengatakan travel advice oleh AS harus dijadikan cambuk bagi pemerintah untuk segera membenahi dengan serius kondisi yang ada.
Ary sangat miris, kondisi di Poso bukan terjadi pada tahun ini saja, tapi sudah bertahun-tahun lamanya.
"Masa mengejar sipil bersenjata saja tak kunjung selesai," katanya.
Sayang sekali, jika Poso dilewatkan oleh para wisatawan terkait dengan keindahan alam, atau pun berbagai situs-situs bersejarah lainnya. Para wisatawan itu seharusnya menjadi saksi bahwa Poso itu indah.
Ary juga menyatakan masalah keamanan ini sudah menjadi tanda tanya besar di kalangan masyarakat setempat. Mengapa kejadian yang meresahkan itu belum juga dapat diselesaikan hingga kini.
Travel advice yang dikeluarkan oleh AS tentu harus dijawab dengan nyata, yaitu mengembalikan kondisi Poso seperti sedia kala.
Dalam sebuah aksi unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah orang yang menamakan dirinya Aliansi Pemuda Poso pada akhir Mei lalu di Kota Tentena, Kabupaten Poso, aliansi itu mendesak aparat keamanan dan pemerintah segera menuntaskan masalah terorisme di wilayah itu.
Aliansi tersebut mengingatkan, bahwa pada awal 2015 ada operasi Maleo, 2016 operasi Tinombala, sekarang menjadi Operasi Madago Raya. Mereka pun mempertanyakan kasus yang terakhir dimana empat petani dibunuh dengan keji.
"Belum tuntas bicara masalah terorisme di Poso ini," kata salah seorang demonstran yang bernama Dendrik.