Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Roberto Mancini Merubah Italia Berpenampilan Baru, Debut Kalahkan Turki di Euro 2020

13 Juni 2021   09:04 Diperbarui: 13 Juni 2021   09:24 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Italia vs Turki di Euro 2020 (sport.detik.com)


Gli Azzurri
memenuhi harapan sebagian besar pecintanya. Bergabung di Grup A bersama-sama dengan Turki, Wales, dan Swiss, maka Italia digadang-gadang sebagai tim yang paling berpotensi untuk lolos dari grup ini ke babak 16 besar.

Dan tim asuhan Roberto Mancini itu pun memulai kampanyenya untuk memuaskan para penggemarnya dengan mengalahkan Turki 3-0 dalam laga pembuka turnamen Piala Eropa 2020.

Babak pertama laga yang digelar di Stadio Olimpico, Sabtu (12/6/2021) dinihari WIB itu, masih belum tercipta sesuatu gol, alias 0-0.

Italia memperoleh "hadiah" gol pertamanya di menit ke 53 karena bunuh diri Merih Demiral. Bola yang disepak Domenico Berardi menghantam Demiral dan masuk gawang sendiri. 1-0.

Ciro Immobile menyumbang gol kedua Italia di menit menit ke 66. "Mesin gol" memanfaatkan bola rebound hasil sepakan Leonardo Spinazzola. 2-0.

Dengan demikian, di antara para pemain Italia yang masih aktif saat ini, Immobile menjadi pencetak gol Italia terbanyak dengan 14 gol, sama dengan Mario Balotelli.

Immobile menciptakan assist bagi terciptanya gol ketiga Italia. Sodorannya tidak disia-siakan Lorenzo Insigne menjadi gol di menit ke 79. 3-0.

Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada, skor 3-0 tetap bertahan milik Italia.

Bukan hanya sekedar kemenangan, hasil di atas menyimpan sejumlah catatan tersendiri yang menjadi pembeda.

Ini adalah untuk pertama kalinya Italia mencetak tiga gol dalam satu laga di ajang ini dari total 39 pertandingan Italia sejauh ini.

Sejauh ini Italia menorehkan prestasi 1 kali juara dan 2 kali runner-up di Euro Cup.

Hasil 3-0 tadi juga tercatat sebagai margin kemenangan terbesar yang pernah terjadi di laga pembuka Euro Cup. Ini adalah kali ketiga Negeri Pizza bermain di laga pembuka ajang ini. Sebelumnya Italia bermain seri pada tahun 1988 kontra Jerman, dan 0-0 bentrok Uni Soviet pada tahun 1968.

Gli Azzurri juga dengan demikian mencatatkan 9 kali kemenangan tanpa kebobolan, alias clean sheet. Terakhir kali Gli Azzurri kebobolan (namun tidak kalah) adalah pada bulan Oktober tahun 2020. Saat itu bermain imbang 1-1 dengan Belanda.

Momen yang terjadi di Liga Nasional Eropa itu, gawang Italia yang dikawal Gianluigi Donnarumma dibobol oleh Donny Van de Beek.

Prestasi itu hanya belum menyamai prestasi yang dibuat mereka kurun Nopember 1979 hingga Juni 1990. Yang mana pada saat itu Gli Azzurri mencatatkan 10 clean sheet beruntun.

Sebagai langganan ikut berpartisipasi di putaran final Piala Dunia, sejatinya mereka benar-benar terpukul ketika pada tahun 2018, mereka bahkan tidak lolos kualifikasi menuju ke Piala Dunia Rusia.

Dimana muka Italia?

Tampil sebanyak 18 kali di putaran final Piala Dunia sejak 1934, Italia bahkan menjuarai sepakbola sejagad itu sebanyak empat kali, masing-masing pada tahun 1934, 1938, 1982, dan 2006.

Euro 2020 ini adalah ke 10 kalinya mereka berpartisipasi di putaran final. Italia pernah juara satu kali, yaitu pada tahun 1968.

Seakan ingin menghapus noda karena tidak lolos ke Piala Dunia di Rusia, Italia tampil menggila di semua kompetisi. Termasuk yang terbaru, Italia sudah mencatatkan 28 kali tanpa tersentuh kekalahan secara beruntun.

Terakhir kalah adalah pada kompetisi Liga Nasional Eropa musim 2018/2019 kala bentrok dengan Portugal, 11 September 2018.

Ada peran yang sangat dominan dari pelatih yang menukangi Italia saat ini, yaitu Roberto Mancini.

Terbukti, setelah gagal melenggang ke Rusia, Roberto Mancini ditunjuk untuk membenahi Tim Negeri Pizza. Terhitung sejak 14 Mei 2018.

Mantan pemain yang ikut memperkuat Negeri Pizza pada Piala Dunia 1990 itu melihat celah kekurangan Italia. Italia banyak dihuni oleh para pemain tua.

Lantas dengan demikian, Mancini mulai mengumpulkan para pemain muda untuk memenuhi skuadron Gli Azzurri.

Hasilnya mulai terlihat, Italia menjadi salah satu dari dua tim yang lolos ke Piala Eropa 2020 dengan rekor sempurna.

Italia dan Belgia, keduanya membabat habis 10 pertandingan babak kualifikasi dengan kemenangan semuanya.

Mancini juga mulai meninggalkan strategi defensif yang selama itu menjadi identik dengan Italia. Mancini menemukan formula terbaik 4-3-3 yang membuat Italia semakin matang.

Selama kualifikasi itu Italia membuat statistik 3,7 gol per pertandingan. Mereka hanya kalah dari Belgia dengan 4 gol per pertandingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun