Mohamed Salah merubah dan memberikan dampak positif untuk Kota Liverpool.
Pengaruh pemain kelahiran Mesir, 15 Juni 1992 (28) itu tidak main-main.Â
Sebuah makalah akademis yang diterbitkan American Political Review menyebut-nyebut sejak kedatangan "Si Raja Mesir" Mohamed Salah di Kota Liverpool, tingkat kejahatan yang berlatarbelakang kebencian telah mengalami penurunan sebesar 16 persen secara keseluruhan.
Seperti diketahui, pemain Timnas Mesir itu mulai bergabung dengan Liverpool FC pada tahun 2017. Perjalanan karier sepakbola profesional Salah pertama kali di klub Inggris (Premier League) adalah bergabung dengan Chelsea pada tahun 2014.
Pada tahun 2015, Salah memperkuat AS Roma dengan status pinjaman. Dan setelah permanen dengan tim Serie-A itu, barulah berseragam tim yang berjuluk "The Reds" itu.
Sumbangsih Si Raja Mesir bagi tim Marseyside itu memang sangat terasa. Selain mendapatkan gelar individu, Salah juga paling dominan memberikan empat gelar bagi The Reds, termasuk Jawara Premier League musim 2019/2020.
Ditambah lagi masyarakat Inggris yang gila bola, Mohamed Salah menjadi idola bagi para fans Kota Marseyside itu. Sepakbola bagi masyarakat Inggris bahkan sudah menjadi agama kedua.
Bahkan sejumlah warganya rela menjadi mualaf karena mengidolakan Mohamed Salah yang beragama Islam.
Sikap Mohamed Salah pun dapat dijadikan panutan bagi para Muslim lainnya di seluruh dunia. Usai mencetak sebuah gol, Salah selalu melakukan selebrasi dengan sujud syukur di lapangan.
Mohamed Salah juga tetap melakukan rukun Islam, yaitu berpuasa di bulan Ramdhan, kendati harus memperkuat timnya berlaga.
Liverpool yang tidak memperoleh gelar apapun di musim 2020/2021 kemarin, tentunya masih membutuhkan Mohamed Salah untuk bangkit lagi di musim mendatang.
Memanfaatkan waktu jeda kompetisi Liga Inggris mendatang, Mohamed Salah kini sedang menikmati masa liburannya. Agar fresh lagi setelah sekian lamanya berkutak-katik dengan si kulit bundar di lapangan hijau.
Jadwal kompetisi liga-liga Eropa memang sedang reses terkait dengan digelarnya kompetisi empat tahunan Piala Eropa 2020.
"Statistik kejahatan yang berdasarkan kebencian menurun 16 persen di Liverpool sejak Salah datang ketimbang dengan kota-kota lainnya di Inggris," tulis akun Twitter BR Football, Kamis (10/6/2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H